Sabtu 12 Nov 2011 16:05 WIB

Makkah Berangsur Normal

Rep: muhamd subarkah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH – Suasana kota Makkah yang selama sepekan terakhir penuh sesak kini kembali normal. Jalanan pun menjadi lengang. Tak ada lagi pembatasan jalan atau pengalihan lalu lintas. Jamaah haji tak lagi banyak hilir mudik jalanan kaki menyesaki kota.

‘’Sudah normal sekarang. Makin hari makin kosong. Jumat depan toko kami pasti akan sepi pengunjung,’’ kata Abdullah, pedagang pakaian di supermarket yang ada di kawasan Azizyah, Makkah, Sabtu (12/11).

Abdullah mengakui kota Makkah sebenarnya adalah sebuah kota yang kecil. Kalau naik mobil mengitarinya hanya butuh waktu sekitar satu jam saja.’’Makkah beda dengan Jakarta atau Kuala Lumpur yang luas dan besar. Di sini hanya ramai dua kali saja dalam satu tahun, yakni sewaktu Ramadhan dan bulan haji saja,’’ ujarnya.

Hingga Ahad pagi, pengunjung Masjidil Haram memang sudah tampak berkurang. Kondisi sesak di sekitar tempat tawaf dan Sa’i kini melonggar. Jamaah haji  yang masih tinggal di Makkah kini lebih leluasa bila melakukan shalat atau sekedar duduk untuk berzikir.

Kondisi normal juga kini sudah terlihat di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) yang dalam beberapa hari lalu menjadi ajang puncak prosesi ibadah haji. Kawasan itu benar-benar telah kosong. Lebih dari lima juta orang yang kemarin menyesakinya sama sekali tak terlihat. Bahkan, tebaran dan tumpukan sampah yang beberapa waktu sempat terlihat kini sudah menghilang.

Di kawasan Mina misalnya, tebaran sampah juga tak terlihat. Para petugas kebersihan yang berasal dari berbagai negara seperi Pakistan, Bangladesh, Yaman, Mesir, dan Nigeria masih sibuk melakukan penyisiran terakhir atas sampah yang masih tersisa. Berbagai truk  dan alat berat pengeruh sampah terlihat masih terpakir di tempat itu.

Gedung jamarat yang megah berlantai lima juga kosong melompong. Di dalam gedung sudah tak ada lagi sampah atau kerikil sisa jamarat yang betebaran. Sabtu pagi kemarin (12/11),  terlihat beberapa sisa jamaah haji asal Turki dan Pakistan yang kembali mengunjunginya. Mereka kini kembali mencoba melempar batu ke jamarat sembari berfoto ria.’’Senin depan kami akan kembali,’’ kata Karim, jamaah haji asal Turki.

Wali Kota Makkah, Osama Al-Bar, menyatakan operasi pembersihan kawasan Arafah hingga Mina memang telah dilakukan. “Operasi  pembersihan dimulai segera setelah peziarah menyelesaikan rangkaian ibadahnya,” kata Walikota Mekkah, Osama Al-Bar, seperti yang dikutip dari Arab News, kemarin.

Al-Bar menjelaskan pihaknya mengerahkan tak kurang dari 20.500 pekerja untuk melakukan operasi pembersihan tempat-tempat suci tersebut. Mereka terbagi dalam unit-unit layanan di 25 titik yang meliputi Kawasan Mina, Muzdalifah, dan Arafah. “Pembagian ini agar koordinasi bisa mudah dilakukan, sehingga operasi pembersihan bisa cepat dilakukan,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan puluhan ribu pekerja itu dilengkapi dengan ratusan truk sampah yang menyisir ke titik bekas keramaian selama proses puncak haji. 100 pekerja dengan armada 10 truk sampah juga disiagakan sepanjang waktu, jika terjadi situasi darurat.

Di Makkah saja, sekitar 7.000 pekerja telah membersihkan kota sejak 27 Oktober. Sekitar 670 truk sampah dan mesin lainnya dikerahkan untuk membersihkan jalanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement