Selasa 08 Nov 2011 17:03 WIB

Puluhan Jamaah Terserang Diare

Rep: muhamad subarkah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH – Sekitar 50 orang jamaah haji dari kelompok terbang (Kloter) 13 embarkasi Aceh mengalami diare ketika menginap di tenda yang berada di kawasan Mina. Lima orang dibawa ke rumah sakit dan sisanya segera dapat pulih setelah mendapat perawatan medis di tempat kejadian.

‘’Setelah makan sehabis maghrib perut kami sakit dan kemudian buang-buang air. Payah sekali selama semalam terus buang-buang air. Melempar jumroh sembari mencret-mencret dan buang air sekaligus cebok di pinggir jalan,’’ kata M Daud Apalamba (80 tahun), jamaah kloter 13 Banda Aceh, di Mina, Senin siang (8/11). Daud tinggal di Mina di Maktab 13.

Menurut dia, ada sekitar 84 orang yang diangkut karena terindikasi diare. Menurutnya mereka diangkut dengan dua bus dengan kapasitas 45 orang.’’Sebagian ada yang dibawa ke rumah sakit. Dan sebagian di kasih tablet pencegah diare. Saya sih lumayan sakitnya bisa sedikit hilang. Tapi yang jelas saya buang air berkali-kali. Payah sekali rasanya,’’ katanya.

Daud mengatakan, dia tak tahu persis apa yang membuatnya terkena diare. Yang pasti pada Senin malam (7/11), menjelang shalat Isya, para jamaah menyantap makanan nasi dengan lauk pauk daging dan sayur buncis.

’’Saat makan tidak ada rasa apa-apa. Tapi sesudahnya perut tiba-tiba terasa melilit. Dan ini bukan hanya saya, tapi rekan jamaah satu maktab pun banyak yang mengeluhkan sakit yang sama. Empat orang teman saya yang tidur dekat pun terkena. Saya juga melihat rekan jamaah dari Jawa di maktab lain juga banyak yang terkena,’’ keluh Daud.

Ketua Kloter 13 Embarkasi Aceh, H Abror, membenarkan pernyataan M Dawud Apalamba. Memang di rombongannya ada sekitar  lima puluh orang jamaah yang terkena diare. Mereka sakit setelah menyantap makan malam yang diberikan secara prasmanan oleh pengeloa katering di Mina.

‘’Kalau di tempat kami ada 50 orang terkena diare. Lima orang sampai dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia di Mina. Syukur sebagain besar sakit diarenya sudah tertangani. Mereka kini bisa melanjutkan proses ibadah melempar jumrah yang sempat tertunda,’’ kata Abror.

Menurut perkiraannya, biang dari timbulnya diare di kalangan anggota jamaah berasal dari sayur buncis yang diberikan kepada para jamaah. Tampaknya, buncis itu sudah terlalu lama disimpan sebelum di masak. Akibatnya, sayuran pun rusak dan mengandung racun.

’’Menjelang tengah malam, perut akhirnya pun sakit ketika memakannya. Maka banyak rekan kami yang lambungnya sensitif menjadi bermasalah,’’ ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement