Jumat 04 Nov 2011 07:24 WIB

2,5 Juta Muslim Siap Laksanakan Haji

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKA, ARAB SAUDI - Sebanyak 2,5 juta orang Muslim dijadwalkan memulai kegiatan Ibadah Haji, Jumat (4/11), ibadah tahunan terbesar di dunia, sehingga pemerintah Arab Saudi menghadapi tugas berat, berupa tantangan keamanan dan keselamatan.

Pemerintah Arab Saudi telah mengerahkan sebanyak 100.000 personel keamanan dan pertahanan sipil guna menjamin pelaksanaan ibadah dan menghindari peristiwa yang merenggut jiwa yang pernah menodai kegiatan ibadah pada masa lalu.

"Kami akan mengerahkan segala daya-upaya kami guna mencegah munculnya bahaya terhadap setiap orang atau kelompok orang yang melaksanakan ibadah," kata Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Nayef bin Abdul Aziz, Selasa (2/11). Pangeran Nayef baru-baru ini diangkat sebagai Putra Mahkota Kerajaan Arab tersebut.

Ia mengeluarkan pernyataan tersebut, selama pemeriksaan persiapan Ibadah Haji saat personel polisi anti-huru-hara dan antiteror berbaris di luar bangunan keamanan dalam negeri di kerajaan itu sementara helikopter polisi dan regu keamanan melintas di udara.

Ibadah Hajji direncanakan dimulai Jumat dan mencapai puncaknya Sabtu, ketika semua anggota jamaah calon Haji melaksanakan Wuquf di Padang Arafah di luar kota Mekkah, lalu mengakhiri kegiatan dengan Iedul Adha, atau Hari Raya Qurban --yang dilaksanakan pada Ahad (6/11).

Sebanyak 1,7 juta Muslim dijadwalkan berkumpul di Makkah dari seluruh dunia, sementara antara 700.000 dan 800.000 Muslim berasal dari dalam Arab Saudi sendiri.

Peningkatan Fasilitas

Kerajaan penghasil minyak itu telah menanam modal miliaran dolar AS selama bertahun-tahun guna menghindari jamah berdesak-desakkan, demikian laporan AFP.

Pada Januari 2006, 363 calon Haji wafat dalam desak-desakan di pintu masuk di jembatan menuju tempat Jumrah di Mina di luar kota Makkah, sementara 251 orang meninggal akibat berdesak-desakkan pada 2004.

Pada Juli 1990, 1.429 anggota jamaah terinjak-injak atau kehabisan oksigen hingga meninggal dalam tragedi di satu terowongan, juga di Mina. Korban jiwa tersebut membuat pemerintah membongkar jembatan tua dan menggantinya dengan jalur bertingkat dengan jalan satu arah guna menjamin kelancaran arus jamaah.

Arab Saudi juga meluncurkan proyek baru bernilai 10,6 miliar dolar AS buat perluasan Masjidil Haram di Makkah guna meningkatkan daya tampung bagi dua juta orang Muslim. Penanaman modal juga meliputi jalur kereta yang menghubungkan tempat-tempat suci itu.

Pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini bertepatan dengan protes demokrasi Arab Spring, yang telah melanda banyak negara di wilayah tersebut dan sejauh ini telah menggulingkan tiga kepala negara di Tunisia, Mesir serta Libya.

"Kebahagiaan saya tak terperikan," kata calon Haji Adel Abu Kasseh dari Libya --tempat mantan presiden Muamar Qaddafi dibunuh bulan lalu, setelah delapan bulan konflik bersenjata guna menggulingkan dia. "Ini pertama kali saya menunaikan Ibadah Haji setelah negara saya dibebaskan," katanya lagi.

Pangeran Nayef berkeras kerusuhan yang telah menerpa beberapa negara Arab dalam beberapa bulan belakangan adalah 'urusan dalam negeri', tapi ia telah menegaskan Arab Saudi siap menghadapi segala keadaan. "Kerajaan ini siap menghadapi segala situasi, apa pun itu," kata Pangeran Nayef, Selasa.

Putra Mahkota tersebut juga menepis setiap ancaman dari jamaah yang datang dari negara Syiah, Iran, meskipun ketegangan meningkat antara Teheran dan Riyadh mengenai laporan tentang rencana Iran untuk membunuh duta besar Arab Saudi untuk Washington dan bentrokan pada masa lalu.

"Warga Iran sejak dulu selalu telah memperlihatkan penghormatan mereka pada Ibadah Haji," katanya.

Sebanyak 97.000 orang Iran --jumlah maksimal buat Iran berdasarkan sistem kuota jamaah di antara negara Muslim terbesar di dunia-- berada di kota suci Makkah dan Madinah, demikian laporan media Iran, Senin (31/10).

sumber : Antara/AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement