REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH--Perubahan sosial dan tempat tinggal ternyata tak terlalu mengganggu keadaan jiwa para calon jamaah haji Indonesia. Hampir seluruh jamaah dalam kondisi psikis yang stabil. Kalau pun ada yang sampai dirawat jumlah hanya beberapa orang saka.
"Tidak banyak yang dirawat di sini, tidak sampai 50 orang. Itu pun campuran gangguan ringan dan berat," ujar dokter spesialis kejiwaan, Juwita Saragih, yang menangani bagian psikiatri di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah, Kamis (27/10).
Menurut dia, ada dua jenis gangguan kesehatan jiwa yang diderita sejumlah pasien, yakni gangguan jiwa yang sifatnya ringan dan berat. Ringan seperti perasaan cemas, gelisah, gangguan penyesuaian dengan lingkungan. ‘’Sedangkan berat seperti psikotik akut dan schizofrenin.Biasanya setelah perawatan 1-2 hari kita pulangkan ke pemondokannya," kata Juwita.
Ditegaskan Juwita, tak semua ganggunga jiwa itu muncul setibanya di Saudi Arabia. Kebanyakan gangguan kesehatan jiwa itu sudah berasal dari bawaan dari tanah air.’’Banyak juga terjadi karena selama ini memang tak terdeteksi, maupun karena adanya afaktor stres akibat dari kondisi lingkungan jamaah sewaktu dia tinggal di tanah suci.’’
Petugas kesehatan jiwa lainnya, dr Nurbaiti, tekanan psikologi kepada jamaah menjadi bertambah kuat ketika jamaah juga mendapatkan pesan-pesan menakutkan sewaktu masih di tanah air. Ini misalnya jangan sampai terpisah dari rombongan agar tidak tersesat. "Kalau di masjid, kadang ada jamaah yang nabrak-nabrak orang sambil megangi mukena teman di depannya. Ya itu karena ada rasa takut terpisah atau kesasar," cerita Nurbaiti.
Suasana baru, perasaan tertekan karena sendiri saat tersesat, tak bisa berbahasa Indonesia, kelelahan, plus mungkin bakat yang ada, bisa menjadi pemicu gangguan kejiwaan. "Kalau sudah ketemu rombongannya, biasanya mereka sudah sehat kembali," jelasnya.
Saat ini pasien psikiatri yang dirawat di BPHI tinggal satu orang. Sedangkan pasien sakit fisik juga tinggal beberapa saja. Sebagian besar pasien telah dievakuasi ke Makkah untuk umroh dan menanti puncak haji yang diperkirakan jatuh pada Sabtu 5 November.