REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Nurdiah Binti Silon (83) tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Senyum selalu tersungging di bibir wanita asal langkat, Sumatra Utara ini. Warga sebuah rumah jompo di Medan ini berbaur dengan jamaah lain, berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah.
"Saya merasa senang dan bangga, apa yang telah dicita-citakannya selama ini untuk dapat berangkat haji ke Mekkah dapat terkabul," katanya di Asrama Haji Medan, Kamis (13/10).
Keinginannya yang begitu kuat untuk bisa berangkat ke Tanah Suci, menurut dia, telah tertanam 10 tahun yang lalu dengan cara menabung sedikit demi sedikit. Tak terasa, sudah terkumpul Rp 23 juta lebih. Anak-anaknya yang sudah bekerja, menggenapkan sisanya.
"Kalau tidak dengan cara menabung, sulit rasanya saya bisa berangkat haji pada tahun 2011. Ini seluruhnya juga berkat kehendak dari Allah SWT yang diberikan kepada ummatnya yang selalu tabah dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan," kata Nurdiah yang berada di atas kursi roda itu dengan mata berkaca-kaca.
Menurut Nurdiah, dia tidak bisa membayangkan dalam usianya yang telah senja ini, bisa berangkat ke Mekkah, apalagi selama 20 tahun ini hanya tinggal di rumah jompo di Langkat.
Namun, katanya, dengan berkat niat tulus dan ikhlas dan selalu berdoa kepada Allah Yang Maha Besar dan Maha Pengasih, akhirnya dapat juga terkabul berangkat ke Mekkah.
"Jadi, dalam melaksanakan ibadah haji itu yang paling utama dulu adalah niat, baru berusaha dengan cara menabung. Kalau niat yang baik ini sudah kita laksanakan, Insya Allah akan tercapai seperti yang sudah saya laksanakan selama ini," ujar Nurdiah yang juga seorang petani kacang dan sayur-sayuran di daerah Besilam, Langkat, lebih kurang 84 km arah barat Kota Medan.
Ia menjelaskan, meski di hari-hari tuanya ini lebih banyak dihabiskannya dengan tinggal di rumah jompo, namun tidak pernah menyerah sedikitpun dalam menghadapi hidup ini. "Saya tinggal di rumah jompo ini masih bisa bertanam sayur-sayuran dan kacang untuk menambah biaya hidup, dengan cara menyewa lahan tanah milik masyarakat yang ada di Besilam. Dari hasil menjual sayur dan menanam kacang itu, digunakan untuk biaya berangkat haji," katanya.
Nurdiah tergabung di kelompok terbang (kloter) 11 embarkasi Medan. Sebanyak 455 jemaah calon haji asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang tergabung di kloter 11 embarkasi Medan, Kamis (13/10) sekitar pukul 09.30 WIB berangkat ke Jeddah, melalui Bandara Internasional Polonia. Rombongan jemaah tersebut akan tinggal di wilayah Hafair Jarwal dengan nomor maktaf 29.
Ingin membaca kisah haji lainnya? Klik di sini.