REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK--Sebanyak 18 dari 605 calon haji Kabupaten Lebak, Banten yang masuk dalam kategori berisiko tinggi tetap berangkat ke tanah suci Mekkah.
"Kami minta tenaga medis memperhatikan kondisi jamaah yang berisiko tinggi agar mereka sehat dan bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat," kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji Kementerian Agama Kabupaten Lebak Ujang Zarkasyi di Rangkasbitung, Kamis.
Ia mengatakan, jamaah calon haji (calhaj) yang berisiko tinggi itu umumnya pernah menderita penyakit hipertensi, diabetes, jantung dan lain sebagainya.
Mereka yang dinyatakan berisiko tinggi ada yang mengidap penyakit yang tergolong cukup berat, baik yang sifatnya menular maupun tidak.
Sebagian besar mereka usianya sudah di atas 80 tahun, namun tetap berangkat ke tanah suci Mekkah. Karena itu, pihaknya meminta panitia haji khususnya tenaga medis memberikan pengawasan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu mereka para tenaga medis bekerja keras untuk memfokuskan calon haji beresiko tinggi itu. "Kami berharap calon haji dapat menjaga kesehatan sehingga dapat melaksanakan ibadah haji mabrur serta lancar," ujar dia.
Ujang menjelaskan, dari 605 calon haji tersebut di antaranya lima calon jemaah haji membatalkan diri.
Kelima orang itu, kata dia, tiga calon jemaah haji belum melunasi biaya penyelenggara ibadah haji (BPIH) dan dua orang kondisinya sakit.
Mereka calon jemaah haji akan berangkat ke embarkasi Asrama Haji Pondok Gede Jakarta 28-29 Oktober.
Untuk calon jemaah haji Kloter 46 sebanyak 450 orang satu pesawat semua warga Kabupaten Lebak, sedangkan Kloter 47 gabungan dengan daerah Serang, Pandeglang, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Tangerang.
Pemberangkatan calon haji tersebut nantinya akan dilepas Bupati Kabupaten Lebak H Mulyadi Jayabaya di Gedung Pendopo Rangkasbitung. "Saat ini calon haji yang akan melaksanakan rukun Islam kelima dengan total sebanyak 605 orang," katanya.
Sementara itu, Aslani, seorang calon jamah haji asal Kecamatan Warungggunung, Kabupaten Lebak mengaku dirinya siap berangkat melaksanakan ibadah haji karena kondisi badan sehat dan stamina kuat.
"Kami setiap hari berolahraga dan banyak istirahat untuk menjaga kesehatan tubuh karena ibadah haji tentu menguras tenaga banyak," katanya.