REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Mimpi Ribuan Muslim Afrika Selatan untuk menunaikan ibadah haji tahun ini terancam buyar. Pasalnya Arab Saudi dianggap mengeluarkan estimasi tidak akurat terhadap populasi Muslim di negara tersebut.
"Seluruh industri Haji di Afrika Selatan mengalami guncangan," ujar sekretaris jenderal Dewan Umrah dan Haji Afrika Selatan (Sahuc), Shaheen Essop.
Tahun ini 8.000 Muslim Afrika Selatan mendaftar untuk bisa melakukan perjalanan ke tanah suci Mekkah. 79 persen dari mereka adalah pendaftar untuk pertama kali.
Namun, izin haji hanya diberikan kepada 3.000 peserta. Otomatis ribuan lain harus menunggu lagi.
Alasan pemerintah Saudi penolakan tambahan kuota disebabkan populasi Muslim di Afrika Selatan, diestimasi hanya 2,5 juta. Namun angka itu diyakini berdasar sensus tahun 2001, di mana jumlah itu jauh di bawah populasi saat ini.
"Seharusnya sensus 2011 yang dipakai untuk mengkoreksi jumlah tersebut jika memang agama adalah termasuk item yang di data," ujar Essop.
Bukan hanya harapan para calon jamaah haji yang buyar dengan keputusan kuota itu, namun juga banyak agen perjalanan merasa kecewa. "Ini sangat membuat frustasi," ujar seorang pemilik agen perjalanan, Flywell, Abu Bakar Ahmed.
"Kami mempersiapkan 800 orang dan akomodasi telah disiapkan 18 bulan sebelumnya. Kini jatah kami pun tak sampai 200," ujarnya.
Ahmad menginginkan Pemerintah Saudi menaikkan kuota untuk Afrika Selatan. "Saya setuju dengan kuota. Lagi pula Kota Makkah dan Medinah bukan tanpa batas. Pasti infrastruktur tak mampu menampung semua Muslim dari penjuru dunia untuk datang bersamaan."