REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Ribuan warga menghadiri acara Peringatan Haul Syeikh Nawawi Al Banteni ke-118 yang dilangsungkan di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Kabupaten Serang, Jumat (23/9).
Peringatan hari wafatnya (Haul) ulama besar asal Banten yang lahir di Tanara Serang 1230 H atau 1813 Masehi tersebut, dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sejumlah menteri kabinet Indonesia Bersatu II, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Ribuan warga yang datang dari berbagai daerah di Indonesia tersebut berdesak-desakan menuju panggung utama acara Haul yang juga dihadiri ibu negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono.
Pimpinan Pesantren An-Nawawi KH Ma'ruf Amin mengatakan, Syeikh Muhamad Nawawi Al-Bantani yang wafat pada 1314 H atau 1897 H di Mekah, memiliki semangat yang luar biasa besar untuk mempelajari agama Islam, walaupun di Indonesia pada waktu tersebut di bawah penjajahan Belanda sulit bagi seseorang untuk menempuh pendidikan tinggi.
"Pada usia 15 tahun beliau mendapat kesempatan untuk pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, beliau memanfaatkan kepergian untuk mempelajari ilmu-ilmu agama Islam di pusat tumbuhnya agama Islam," kata Ma'ruf Amin.
Ia mengatakan, karena penguasaan ilmu agama yang mendalam dan kepribadian yang santun dan rendah hati, pada tahun 1860, Syeikh Nawawi mulai mengajar di lingkungan Masjid Al-Haram Mekkah dengan nama lengkap Syaikh Muhammad Nawawi Bin Umar Ibnu Arabbi bin Ali Al-jawi Al-Bantani.
"Dengan penguasaan ilmu agama yang luar biasa, beliau telah menulis lebih dari 100 kitab yang mencakup berbagai bidang ilmu agama dan masih menjadi rujukan di Indonesia dan negara Islam lainnya," kata Ma'ruf Amin.