Rabu 21 Sep 2011 11:31 WIB

Din Syamsuddin: Ormas-Ormas Islam Harus Jadi 'Problem Solver'

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Chairul Akhmad
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Alfian Syafril
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Beberapa pimpinan ormas dan tokoh Muslim tingkat nasional, Selasa malam (20/9), bertemu dalam acara silaturrahim Idul Fitri 1432 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Acara itu digelar di lantai satu Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menyampaikan, selain sebagai ajang silaturrahim antar-tokoh ormas, acara malam itu juga sebagai momen untuk berta'aruf.

"Ta'aruf tidak diartikan sebatas saling kenal-mengenal, tetapi juga saling memahami antara satu dengan yang lain. Dari ta'aruf itu muncullah ta'awun, yaitu saling tolong menolong antar sesama mukmin," ujar Din dalam sambutannya.

Menurut Din, keberadaan ormas-ormas Islam di Indonesia merupakan kekayaan khazanah tersendiri di negeri ini. Di Arab Saudi saja, katanya, tidak ada organisasi kepemudaan Muslim layaknya Anshor, Pemuda Muhammadiyah, PII, IMM, HMI atau semacamnya. "Sewaktu saya menelusuri keberadaan ormas-ormas seperti itu di sana, saya malah dibawa ke klub olah raga seperti Al-Hilal," ujarnya tersenyum.

Doktor lulusan University of California, Los Angeles (UCLA) itu mengatakan, yang perlu dikembangkan oleh ormas-ormas Islam dewasa ini adalah budaya dialog. Ormas-ormas Islam di Indonesia memiliki dua agenda besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertama, ormas-ormas yang ada harus bisa memberdayakan diri dengan maksimal agar dapat berperan sebagai problem solver bagi kepentingan umat dan bangsa Indonesia.

Kedua, ormas-ormas Islam harus menjadi faktor penentu (determinant factor) bagi nasib bangsa Indonesia. "Jika umat Islam di Indonesia maju, maka bangsa ini juga harus maju. Jangan ketika Indonesia maju, umat Islam malah mundur," katanya.

Beberapa tokoh yang hadir dalam acara malam itu adalah mantan Pangab Feisal Tanjung, mantan Menkeu Fuad Bawazier, Abdullah Zaidi (Al-Irsyad), Ilham Habibie (ICMI), Syuhada Bahri (DDII), HM Ali Karim Oei (Yayasan H Karim Oei), serta tokoh-tokoh ormas Islam dari Matla'ul Anwar, Hidayatullah, Syarikat Islam, Baitul Muslimin dan Tarbiyah Islamiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement