REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat kuota tambahan calon jamaah haji sebanyak 248 orang dan sekitar 50 persen untuk lanjut usia sedangkan 50 persennya lagi untuk pendamping.
''Jadi jumlah lansia yang untuk kuota tambahan sebanyak 124 orang dengan usia termuda 80 tahun dan tertua berusia 92 tahun. Calon Jamaah haji yang paling banyak usia tuanya dari Kabupaten Sleman,'' kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DIY, Maskhul Haji, kepada Republika, Senin (19/9).
Kuota tambahan untuk DIY tersebut khusus untuk calon jamaah haji reguler. Maskhul mengatakan, kebijakan dari pusat untuk kuota tambahan calon jamaah haji memang harus diprioritaskan calon jamaah haji yang sudah usia lanjut.
Kebetulan dari DIY banyak calon jamaah haji usia lanjut yang ingin berangkat untuk ibadah haji. Tentu saja dengan diprioritaskannya untuk calon jamaah haji usia lanjut, maka jumlah tenaga kesehatan juga ditambah yakni satu orang dokter dan dua orang perawat serta satu orang pembimbing.
Dia berharap calon jamaah haji yang kuota tambahan semua bisa melunasi BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) Senin (19/9) ini. ''Mudah-mudahan hari ini sudah bisa lunas semua. Sedangkan kemarin baru 50 persen yang sudah melunasi BPIH,'' kata Maskhul.
Calon jamaah haji yang kuota tambahan dari DIY masuk kloter terakhir, yakni kloter 90 bersama dengan calon jamaah haji kuota tambahan dari Semarang. ''Jadi kalau untuk kuota tambahan melunasi BPIH semua, maka calon jamaah haji yang diberangkatkan dari DIY sebanyak 4.031 orang,'' imbuh Maskhul.
Kalau usia termuda dan tertua dari semua calon jamaah haji dari DIY sekarang belum bisa diketahui karena sekarang masih direkapitulasi. Khusus untuk calon jamaah haji yang kuota tambahan, jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan.