REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal, Uni Emirat Arab (UEA) membimbing 16 perempuan untuk memeluk Islam. Menurut seorang pejabat senior departemen, sebagian besar perempuan yang memeluk Islam berasal dari Filipina dan sisanya dari negara-negara di Asia.
"Mereka meminta departemen untuk dibimbing guna mengucapkan dua kalimat syahadat. Putusan itu murni pilihan mereka bukan karena paksaan," papar Omar Al-Khatib, Asisten Direktur Jenderal Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal UEA, seperti dikutip khaleejtimes.com, Jum'at (16/9).
Tak hanya membimbing, Departemen Islam juga memberikan pendidikan berkelanjutan kepada mualaf tentang Islam. "Kami kembangkan pengetahuan mereka tentang ajaran-ajaran dan prinsip dalam Islam dengan cara yang menarik, persuasif dan lembut sesuai yang diperintahkan dalam Alquran," papar Omar.
Guna mendukung pendidikan itu, Departemen Urusan Islam memiliki staf khusus yang bertugas membimbing mualaf ekspatriat. Mereka diberikan kemampuan berbahasa asing. "Singkatnya, kami tentu memikirkan kendala bahasa. Untuk itu kami menyiapkan pembimbing yang tidak hanya ahli agama tetapi juga pandai berbahasa asing," paparnya.
Aisyah Al Kash, Kepala Bagian Pemberdayaan Agama dan Konseling mengatakan mualaf perempuan perlu mendapat perlakuan khusus. "Perlakuan itu dimaksudkan agar mereka merasa tidak ada diskriminasi yang membeda-bedakan agama, warna kulit, bahasa dan latar belakang etnis," bebernya lagi.
Sebelumnya, 76 warga Filipina yang bekerja di Dubai memutuskan masuk Islam dengan dibimbing oleh Departemen Pariwisata dan Bagian Pemasaran Dubai pada Sabtu (13/8) lalu. Dengan demikian, jumlah warga Filipina yang memeluk Islam semakin meningkat. Sayang, belum ada data resmi berapa total warga Filipina yang memeluk Islam semenjak bekerja di Dubai.