REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Majid Agung Jami' Kota Malang, Jawa Timur, akan mengikuti keputusan pemerintah dalam menentukan tanggal 1 Syawal 1432 Hijriyah.
Ketua Majelis Tanfidz Masjid Agung Jami', Drs H Kamilun Muhtadin Msi, Senin (29/8) mengatakan, pihaknya akan menunggu keputusan pemerintah karena sebagai penanggungjawab dalam memutuskan setiap persoalan.
"Setiap tahun kita selalu mengikuti keputusan pemerintah dalam menentukan Idul Fitri, dan mengikuti mereka adalah sebuah kewajiban sesuai dengan tuntunan nabi," katanya.
Kamilun menegaskan, sejumlah pengurus Masjid Agung Jami' yang terletak di Jalan Merdeka Barat No 3 Malang, akan tetap menggelar sholat tarawih malam ini sebelum ada keputusan resmi terkait Idul Fitri. "Tetap seperti biasanya, kita terawih dulu," katanya.
Sedangkan untuk Imam sholat Idul Fitri di Masjid Agung Jami', rencananya akan dipimpin oleh KH Imron Jamil dari Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang, Jawa Timur.
"Beliau sudah kita kontak, dan siap menjadi imam dalam sholat Idul Fitri yang keputusanya masih menunggu pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Pengurus Nahdatul Ulama (NU) wilayah Kabupaten Malang, juga akan menunggu keputusan Sidang Isbat yang dilakukan Pengurus Besar NU (PBNU) dalam menentukan 1 Syawal 1432 Hijriyah.
Pengurus Majelis NU Cabang Kabupaten Malang, H Abdul Mujib Sadzili mengakui, tidak ingin gegabah dalam memutuskan 1 Syawal 1432, dan akan tetap menunggu hasil Sidang Isbat dari PBNU.
Mujib tidak mempersoalkan bagi saudara muslim yang melakukan perayaan Idul Fitri secara berbeda, sebab itu merupakan keyakinan masing-masing.
"Perbedaan ini menjadi rahmat bagi semua umat, dan kami tidak mempersoalkan apabila saudara muslim lainnya melakukan Idul Fitri terlebih dahulu dan berbeda dengan kami," katanya.
Sementara itu, sebagian masjid dan musholah di wilayah Kota Malang, malam ini juga sudah ada yang mengumandangkan takbir bersama sebagai tanda merayakan Idul Fitri, seperti yang terjadi di masjid sekitar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jalan Tlogomas 246 Kota Malang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika