Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal
"Jika Nabi Muhammad Saw mengatakan ini, maka sangat layak untuk kita ikuti." (Oreintalis Bernand Shou)
Dari sekumpulan sabda-sabda Rasulullah SAW yang terdapat kandungan ilmu pengetahuan, adalah sabdanya:
"Rumah yang tidak terdapat kurma melaparkan penghuninya." (HR Ibnu Majah)
"Sesungguhnya pada kurma Aliyah terdapat penawar penyakit." (HR Muslim dan Ahmad)
Kalimat-kalimat yang sangat singkat namun mengandung makna yang sangat mendalam dari sisi ilmu pengetahuan. Dan riset telah membuktian keistimewaan hadits Nabi ini.Bahwa kurma mengandung unsur-unsur gula yang sangat tinggi hingga mencapai 70 persen, juga mengandung 3 persen protein dan 1 persen lemak. Kurma juga mengandung unsur potasium dan magnesium hingga buah ini sangat ampuh untuk pertahanan tubuh dari penyakit kanker.
Maksud dari kurma mengandung 70 persen gula, bahwasannya prosentase aliran panas akibat memakan kurma sangat besar. Sehingga energi yang dihasilkan oleh kurma pun sangat besar.
Energi yang terkandung dalam sel-sel tubuh manusia akan memberikan daya dan rasa hangat yang lebih, sebagaimana energi tersebut akan membuat kenyang pemakannya karena kurma memberikan aliran panas yang cukup.
Oleh sebab itulah Rasulullah SAW senantiasa memulai berbuka puasa dengan kurma. Lalu kita bertanya, "Apakah Nabi Muhammad SAW seorang dokter atau seorang peneliti dalam ilmu kimia hingga beliau bersabda seperti ini?"
Juga beliau tidak pernah meminta fatwa kepada seorang pun tentang masalah ini, atau apakah anda melihat bahwa Nabi Muhammad tidak mengetahui sesuatu yang akan terjadi terhadap dakwahnya, kalau seandainya laboratorium ilmu pengetahuan menegaskan adanya kesalahan pada sabdanya.
Ketahuilah, bahwa pada hakekatnya yang berkata demikian bukanlah Muhammad SAW, akan tetapi Allah SWT, sang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu.