Kamis 18 Aug 2011 16:57 WIB

Imam Masjid Australia Diminta Sisipi Nilai-nilai Lokal

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad
Muslim Australia
Foto: sbs.com.au
Muslim Australia

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA — Para imam Australia diminta untuk memasukan nilai-nilai Australia seperti keadilan dan toleransi saat memimpin shalat Jum'at atau berdialog dengan jamaah. Permintaan itu merupakan bagian dari program pelatihan federal senilai $55.000 yang berusaha mengintegrasikan komunitas Muslim ke dalam masyarakat Australia.

Fasilitator Program sekaligus Ketua Yayasan Multikultural Australia Hass Dellal mengatakan para pemimpin Muslim telah menerima pelatihan kewarganegaraan, nilai-nilai tradisi dan kesadaran media. "Selalu ada perhatian ihwal tidak didengarnya hak Muslim," katanya seperti dikutip Islamonline.com, Kamis (18/8).

Dellal mengatakan program pelatihan juga mendesak imam untuk menemukan bagian-bagian dalam Alquran yang cocok dengan nilai-nilai inti Australia lalu menyampaikannya kepada jamaahnya. "Kami akan mendorong mereka untuk menyampaikan pesan keadilan, integritas, rasa hormat dan tanggung jawab kepada para pemuda," kata dia.

Menurutnya, itu mungkin saja dilakukan mengingat banyak ayat dalam Alquran yang cocok dengan nilai-nilai Australia," ungkapnya.

Hukum Syariah

Imam Yusuf Parker, dari Pusat Alhidayah di Perth mengatakan Australia harus mempertimbangkan pengakuan terhadap pelaksanaan hukum syariah guna dimanfaatkan dalam hal pembiayaan dan hukum keluarga. Sebab, Islam melarang seorang Muslim membayar atau menerima bunga.

Untuk itu, diperlukan pinjaman bebas bunga guna membantu Muslim untuk mempraktikan Islam lebih baik. "Selain dua masalah utama yang disebutkan, saya tidak melihat hukum syariah diakui untuk dilaksanakan umat Islam," timpalnya.

Sheikh Burhaan Mehtar mengatakan masalah penerapa hukum syariah seringkali memunculkan ketakutan terhadap kalangan non-Muslim. Namun, dialog dengan frekuensi yang cukup akan menciptakan pemahaman yang lebih baik.

"Perbankan Islam dan anti perbudakan merupakan contoh sederhana. Nah, bunga bank itu merupakan bagian dari perbudakan itu," katanya.

Anggota Dewan Islam Victoria Nazeem Hussain mengatakan saat ini ada hambatan legal yang mencegah bank menawarkan produk-produk syariah. "Pasar Syariah merupakan pasar besar. Kami akan mendorong pemerintah untuk mencari cara untuk mengoptimalkan pasar tersebut," katanya.

Soal Burka, Juru Bicara Dewan Imam Victoria, Sheik Mohamadu Salim menuduh beberapa anggota parlemen berpaling untuk mencari jalan keluar soal Burqa. "Persoalan burqa hanyalah masalah kebijaksanaan politik saja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement