Senin 25 Jul 2011 09:32 WIB

Jelang Ramadhan, Kawasan Banten Lama Dijubeli Ribuan Peziarah

Red: cr01
Masjid Agung Banten Lama di Provinsi Banten.
Foto: flickr.com
Masjid Agung Banten Lama di Provinsi Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Menjelang bulan suci Ramadhan 1432 H, ribuan peziarah dari berbagai daerah berdatangan ke kawasan Masjid Agung Banten Lama dan makam Sultan Maulana Hasanudin di Kota Serang, Provinsi Banten.

Para peziarah dari berbagai daerah ini mengunjungi kawasan wisata Banten Lama dengan menggunakan kendaraan bus, truk, bak terbuka dan sepeda motor hingga menimbulkan kemacetan. Mereka berdatangan sejak pagi hingga malam hari dari berbagai kota di Pulau Jawa dan Sumatera.

Selain berziarah di makam Sultan Maulana Hasanudin, mereka juga mendatangi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang jaraknya sekitar 200 meter dari Masjid Banten Lama.

Sudrajat, petugas di Kompleks Masjid Agung Banten Lama, mengatakan selama menjelang Ramadhan peziarah meningkat dan puncaknya Ahad (24/7), diperkirakan puluhan ribu orang. Padahal hari biasa hanya 1.500 orang.

Menurut Sudrajat, meningkatnya jumlah peziarah sudah biasa setiap tahun menjelang datangnya bulan puasa. "Biasanya, umat Muslim setiap menjelang puasa melaksanakan ziarah ke makam orang tua, juga makam aulia," katanya.

Selain ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanudin dan makam Maulana Yusuf, peziarah juga mengunjungi sejumlah lokasi ziarah di wilayah Provinsi Banten. Setelah berziarah di Banten Lama, mereka melanjutkan ziarah ke Gunung Santri di Kota Cilegon.

Ada pula yang melanjutkan ziarah ke Carita, Caringin, Cigondang, dan Cikadueun di Kabupaten Pandeglang. "Kebanyakan warga yang berziarah itu dari kelompok pengajian majelis taklim dan pondok pesantren," kata Sudrajat.

Sementara itu, Udin, peziarah dai Bekasi mengaku datang ke Banten Lama bersama rombongan pengajian untuk mendoakan para aulia, di antaranya makam Sultan Maulana Hasanudin. "Kami sudah lima tahun terakhir menjelang Ramadhan selalu datang ke sini untuk ziarah," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement