REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Batas atas harga penerbangan haji 2011 rata-rata sebesar USD 2010 yang ditetapkan Selasa (19/7) memicu kenaikan BPIH tahun ini.
Kesepakatan antara DPR, Kementerian Agama, Kemenhub, tersebut diprediksikan menjadi kesimpulan akhir terkait besaran komponen penerbangan. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi VIII DPR RI, Mohammad Baghowi. “Kelihatannya sudah final,”katanya.
Kepada Republika di Jakarta, Rabu (20/7), Baghowi mengatakan dengan kenaikan harga penerbangan maka, pihaknya mengkalkulasi BPIH 2011 akan berada di kisaran rata-rata USD 3.493. Angka itu merupakan hasil pembicaraan awal panja pemerintah dan DPR.
Dibandingkan tahun lalu, kenaikan BPIH 2011 diperkirakan sebesar 151 USD. Kalkulasi itu lebih kecil dibandingkan dengan harga awal yang diajukan pemerintah yaitu USD 3.847 dengan rata-rata kenaikan yaitu 505 USD.
Hitungan awal itu, kata Baghowi, disimpulkan setelah panja keduabelah pihak melakukan rasionalisasi terhadap komponen direct cost. Selain komponen penerbangan, rasionalisasi juga dilakukan atas pemondokan di Mekkah ataupun di Madinah.
Di Makkah misalnya, berdasarkan hasil temuan pokja, harga awal pemondokan yang ditawarkan pemerintah sebesar 3700 rial, masih bisa ditekan hingga kisaran 3300 rial. Termasuk rasionalisasi melalui penggunaan subsidi dari dana optimalisasi setoran awal yang mencapai Rp 1.6 triliun .
Pihaknya, kata Baghawi, terus berupaya mencari celah penurunan BPIH. Minimal sama dengan tahun lalu. Apalagi nilai tukar rupiah terhadap dollar menguat. Target penentuan BPIH ditetapkan pada paripurna yang akan digelar Kamis (21/7) atau Jumat (22/7). “Itu hanya direct cost, indirect cost akan masih dibahas lagi,”katanya