REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Ketua Presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat Ilham Akbar Habibie mengungkapkan bahwa Islam di Indonesia sangat inklusif (terbuka) bagi siapapun, sehingga sangat toleran dengan agama lain.
"Toleransi agama yang terbina selama ini di Indonesia karena pemeluk agama Islam di Indonesia sangat inklusif," katanya pada kegiatan Musyawarah wilayah (Muswil) III Aceh di Banda Aceh, Jumat malam.
Menurut dia, sikap seperti ini memang sudah menjadi sikap dasar dan turun-temurun bagi orang Islam di Indonesia terhadap pemeluk agama lain. "Kita sebagai orang Islam diharuskan terbuka dengan orang lain," sebut anak pertama mantan Presiden BJ Habibie ini.
Ilham berharap, mudah-mudahan toleransi yang sudah berjalan lama ini bisa terus diperlihara dan dipertahankan, sehingga masyarakat Indonesia bisa selalu hidup dalam suasanan rukun dan damai.
"Sikap seperti ini sudah menjadi khas negara kita," kata dia.
Selain itu, kata dia, organisasi ICMI merupakan kumpulan tiga buah unsur yakni unsur Islam, unsur cendikiawan dan orang Indonesia. Untuk itu secara moral organisasi ini juga bertugas menjaga agar toleransi ini terus terbina.
Ia menambahkan, toleransi yang terbina selama ini di Indonesia karena sikap saling menghargai satu sama lain. "Negara kita memiliki banyak pulau, berbagai macam suku jadi kita tetap saling menghargai agar toleransi tetap terjaga," tambahnya.
Untuk terus menjaga negara tetap toleran, organisasi ICMI terus memberikan masukan-masukan untuk pemerintah dalam mengelola negara tercinta ini. "Hingga saat ini, kita tetap jadi mitra pemerintah," terangnya.
Ilham berharap agar pemerintah selalu bersedia mendengar masukan yang diberikan oleh organisasi lain demi terwujudnya toleransi. "Insya-Allah, pemerintah bisa menerima masukan dengan lapang dada, karena masukan yang diberikan semua bertujuan menjaga dan memajukan bangsa ini," demikian Ilham.