REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan peran penting ulama dan juru dakwah untuk membimbing dan meluruskan kembali praktik dan ajaran Islam yang menyimpang. Dalam pidatonya pada peresmian sarana dan prasarana Pusat Pelatihan dan Pendidikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) di Desa Setia Mekar, Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin Presiden juga mengingatkan peran penting sekolah dan pesantren untuk menyiarkan ajaran Islam yang benar.
"Umat Islam mesti bersatu untuk membimbing dan meluruskan kembali saudara-saudaranya yang tersesat dan menyimpang dari ajaran Islam. Peran ulama dan juru dakwah penting dan mengemuka dalam hal ini, juga peran pendidikan dan pesantren sentral dan penting," tuturnya.
Menurut Presiden yang hadir didampingi Ani Yudhoyono, saat ini umat Islam masih menghadapi tiga tantangan, yaitu ketidakadilan dan kemiskinan, persepsi yang tidak benar dari sebagian masyarakat dunia sehingga memunculkan Islampobia, serta aksi terorisme dan kekerasan yang dilakukan sendiri oleh sebagian kecil orang yang menyimpang dari ajaran Islam.
Umat Islam, kata Presiden, karena itu harus berjuang mendapatkan keadilan dengan cara yang cerdas dan tepat tanpa menimbulkan masalah baru yang justru merugikan nama baik Islam. "Dunia Islam bisa berjuang di banyak forum dan kesempatan, misalnya melalui Organisasi Konferensi Islam, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan lain-lain," ujarnya.
Umat Islam, lanjut Presiden, juga harus terus menjalin dialog dengan semua pihak di dunia yang selama ini salah mengerti dan memiliki persepsi yang keliru tentang Islam. "Upaya ini harus terus menerus. Tokoh-tokoh Islam harus aktif dan proaktif untuk berperan menjalankan tugas ini," ujarnya.
Presiden juga mengimbau umat Islam untuk semakin bersatu membangun tatanan dunia yang lebih aman, adil, dan sejahtera serta meningkatkan pendidikan dan perekonomian. Selain itu, menurut Kepala Negara, umat Islam juga harus bersatu secara aktif dan terus menerus melakukan pelurusan opini dan persepsi tentang Islam melalui segala jenis forum seperti media massa, buku, atau pun media dakwah.
"Kita ketahui Islam memiliki ajaran dan nilai-nilai yang sungguh mulia, tentu kita ingin agar semua ajaran dan nilai Islam yang agung dan luhur ini dijalankan dalam kehidupan Umat Islam," ujarnya.
Sarana dan prasarana Pusdiklat DDII yang diresmikan Presiden di antaranya Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Muhammad Natsir, perpustakaan dewan dakwah, muslimah center, masjid, dan gedung perkantoran. Sarana tersebut dibangun dengan bantuan dari Kerajaan Arab Saudi. Hadir dalam acara itu Menteri Urusan Keislaman, Dakwah dan Wakaf Kerajaan Arab Saudi Syaikh Doktor Saleh bin Abdul Aziz bin Muhammad Syaikh dan Imam Masjidil Haram.