REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Maraknya tindak kekerasan yang menyudutkan umat Islam dinilai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PB NU), Said Aqil Siradj tidak perlu terjadi. Sebab Islam semenjak zaman Nabi Muhammad saw mengusung perdamaian dan toleransi sebagai misi perjuangan.
Karena itu, Said menekankan sudah seharusnya umat Islam kembali merenungkan apa yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW saat menegakan Islam menjadi sebuah peradaban utama dunia kala itu.
"Selama ini, jarang sekali umat Islam membicarakan tentang Nabi Muhammad yang memperjuangkan Islam tanpa kekerasan," papar Said Aqil saat membuka Bedah Buku Dialog Peradaban untuk Toleransi dn Perdamaian yang berlangsung di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (19/4).
Said Aqil menjelaskan Nabi Muhammad SAW tidak pernah menggunakan kekerasan dalam berjuang kecuali ketika terdesak. Sebab itu, selama 11 tahun di Madinah, Nabi Muhammad SAW benar-benar menjadikan Islam sebagai agama yang mengutamakan perdamaian dan toleransi.
"Fakta sejarah berbicara ketika Nabi Muhammad SAW meminta kepada umat Islam (Umar Bin Khatab) untuk melindungi keberadaan Kristen Koptik saat meluaskan wilayah ke Mesir," ujarnya.
Contoh lain dituturkan Said Aqil yaitu ketika Umar Bin Khatab yang tengah berkunjung ke sebuah gereja tidak bersedia shalat di ruangan gereja melainkan diluar. Sikap itu, kata Said, dilakukan Umar dengan harapan bisa mencegah umat Islam menghancurkan gereja.