Senin 18 Apr 2011 13:24 WIB

'Kenakan Jilbab atau Kami Akan Membunuhmu'

Seorang wanita mengaku dia diberitahu bahwa ia menghadapi kematian jika ia gagal untuk mengenakan jilbab
Seorang wanita mengaku dia diberitahu bahwa ia menghadapi kematian jika ia gagal untuk mengenakan jilbab

REPUBLIKA.CO.ID, Ekstrimis Islam bertekad untuk menerapkan hukum Syariah dan telah mengancam para Muslimah serta memerintahkan mereka untuk menutupi kepala mereka, klaimnya. Seorang wanita diberitahu bahwa ia akan mati jika gagal mengenakan jilbab, atau kerudung, dalam London Tower Hamlets di wilayah timur.

Tanda-tanda peringatan di daerah tersebut merupakan "zona bebas gay" juga telah terlihat poster di tempat penampungan bus yang menampilkan model dan film Bollywood yang telah dicat dengan warnahitam. Kondisi serupa juga terjadi di Birmingham.

Seorang pemilik toko Asia Whitechapel, yang non-Muslim dan pakaiannya yang model Barat, mengatakan dia diberitahu untuk menutup tokonya bulan kemarin atau menghadapi boikot farmasinya. Ketika ia pergi kepada pers seorang pria datang ke toko, katanya, mengatakan,

"Jika kau tetap melakukan hal-hal ini kami akan membunuhmu". Dia berbicara kepada polisi pekan lalu.

Berita itu muncul setelah Mohamed Al Hakim, 30, asal Irak terhindar dari penjara karena mengancam akan membunuh sepupunya, jika tidak menutupi kepala mereka. Dia mengatakan kepada sepupunya Alia Al Safar, 21, telah menilai keluarganya sebagai "sundal dan pelacur."

Tapi ulama Muslim Anjem Choudhury bersikeras bahwa umat Islam hanya memberikan "nasihat". Dia berkata: ".. Ini konyol. Saya pikir ide ancaman merupakan sesuatu yang dibuat-buat."

Paul Rickett, komandan Borough Tower Hamlets, mengatakan masalah itu dibahas dan siapa pun mengucapkan ancaman akan dikejar.

sumber : express.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement