Selasa 29 Mar 2016 04:55 WIB

Ulama Hadramaut, Kisah Koloni Arab di Batavia dan Jawa

Orang Arab di Nusantara
Foto:
Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur.

Bagian Pulau Jawa tempat orang Arab mendirikan koloninya yang pertama adalah di mulut selat Madura. Bersama dengan Gresik, koloni Arab tersebut sudah lama ada semenjak abad XV. Untuk yang di Gresik, koloni Arab yang berada di situ mencapai puncak kebesarannya pada 1846. Dan, koloni Arab di Gresik ini sudah punya kepala koloni Arab sejak 1832.

Beda dengan Gresik yang kemudian mengalami kemunduran, koloni Arab di Surabaya malah sangat berkembang. Dalam lima belas tahun terakhir, populasinya berlipat dua. Di sini dijumpai orang Arab dari segala tempat di Hadramaut dan dari berbagai keluarga. Banyak di antaranya golongan sayid. Koloni Arab Surabaya ini dianggap sebagai pusat semua koloni di Jawa bagian timur. Koloni Arab lain berada di Pasuruan, Bangil, Probolinggo, Lumajang, Besuki, dan Banyuwangi.

Wilayah Arab Surabaya terletak di bagian timur laut kota. Jalan-jalannya kebanyakan kotor, sempit, dan rusak. Di sana dijumpai banyak toko dan sejumlah rumah yang kokoh dan terawat baik. Terdapat tujuh masjid untuk bersembahyang dan masjid besar Ampel untuk shalat Jumat. Yang terakhir ini adalah masjid yang luas dan cantik di nusantara. Meskipun masjid itu diurus oleh penjaga pribumi, sebagian besar jamaahnya adalah orang Arab.

Pada 1832, koloni Arab di Surabaya memperoleh kepala koloni yang sebangsa dengan mereka. Keturunan campuran Arab di Surabaya merupakan koloni yang masih mempertahankan identitas Arabnya.

Sebagian besar di antara mereka yang menjadi kaya, bukan hanya bicara dalam bahasa Arab, melainkan juga selalu menunjukkan bahwa dirinya bukan pribumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement