Senin 26 Feb 2018 19:17 WIB

Seorang Agnostik Amerika Memilih Masuk Islam di PBNU

Kiai Said menghadiahkan buku petunjuk shalat, satu mushaf Alquran, dan beberapa buku

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
 Seorang warga negara Amerika penganut Agnostik, Russel Qu usai dibimbing membaca syahadat oleh Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (26/2) sore.
Foto: dok. Istimewa
Seorang warga negara Amerika penganut Agnostik, Russel Qu usai dibimbing membaca syahadat oleh Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (26/2) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang warga negara Amerika penganut Agnostik, Russel Qu, akhirnya memilih untuk memeluk Islam setelah mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Russel berikrar masuk Islam di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Senin (26/2) sore.

Saat membaca dua kalimah syahadat, Russel disaksikan oleh sejumlah pengurus harian PBNU, seperti Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra, Ketua PBNU H Robikin Emhas, dan Waskjen PBNU H Andi Najmi. Russel dibimbing langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj.

Ketua PBNU H Robikin Emhas yang menjadi saksi keislaman Russe mengatakan,  Russel sebelumnya merupakan seorang Agnostik. "Saya saksinya. Dia sebelumnya menganut aliran kepercayaan atau seorang agnostik. Jadi bukan kategori agama," ujar Robikin kepada Republika.co.id, Senin (26/2).

Russel meruapakan warga negara Amerika asal Jakarta. Russel hijrah ke Amerika sejak tahun 1989 hingga saat ini, sehingga sudah hampir 30 tahun ia menetap di Amerika. Russel juga mengaku kepada Kiai Said bahwa dirinya sebelumnya merupakan seorang agnostik.

Secara terminologi agnostik adalah orang yang memiliki pandangan bahwa ada atau tidaknya Tuhan, tidak dapat diketahui. Setelah membimbing Russel membaca dua kalimat Syahadat, Kiai Said pun mendoakan Russel. "Mudah-mudahan bapak mendapat petunjuk langsung dari Allah," kata Kiai Said.

Russel mengungkapkan alasannya memilih Islam, yaitu salah satunya karena teman-temannya yang Muslim menunjukkan etika yang baik dalam bergaul. Ia mengaku juga terkesima dengan cara teman-temannya yang Muslim dalam menyikapi sesuatu.

"Entah kenapa saya terpikir begitu saja untuk masuk Islam. Di samping itu, saya punya banyak sahabat di Yogyakarta yang beragama Muslim. Saya pelajari bahwa mereka menunjukkan etika dalam bergaul dan menyikapi sesuatu," kata Russel seperti dikutip dari laman Nu online.

Di akhir kesaksian Russel untuk masuk Islam, Kiai Said menghadiahkan buku petunjuk shalat, satu mushaf Alquran, dan beberapa buku terkait Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja). Russel rencananya akan kembali ke Amerika Serikat pada 5 Maret 2018 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement