Kamis 09 Jul 2015 12:55 WIB

Gaya Mediterania Masjid Islamic Center UAD yang Idealis (1)

Rep: Yulianingsih/ Red: Indah Wulandari
Desain Masjid Islamic Center UAD Yogyakarta
Foto: psdm,uad,ac,id
Desain Masjid Islamic Center UAD Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Jika berkunjung ke Yogyakarta dan melewati Jalan Lingkar Selatan atau lebih dikenal dengan sebuat Ring Road  Selatan, kita akan dikejutkan dengan hadirnya bangunan baru yang sangat megah dan terlihat anggun di malam hari.

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memang menjadi pusat perhatian tersendiri di Yogyakarta Selatan.

 

Masjid yang belum lama diresmikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin ini berdiri megah dengan dua menara menjulang setinggi 40 meter di kanan dan kirinya.

Menara bulan sabit dari galvalum emas ini nampak bersinar ketika malam hari sehingga menambah kemegahan masjid tersebut.

 

Selain dua menara kembar yang dihiasi sinar lampu LED saat malam hari, Masjid UAD ini dibangun tiga lantai. Peruntukan dua lantai atas sebagai tempat ibadah putra dan putri, sedangkan lantai bawah difungsikan untuk Kantor Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, perpustakaan pusat kajian Islam dan  ruang pertemuan.

Uniknya, masjid ini memiliki tangga berundak yang meninggi melampaui lantai I sehingga jamaah bisa langsung memasuki lantai II untuk beribadah. Tangga berundak ini memberikan

 

kesan masjid tersebut gagah dan tinggi apalagi jika malam hari tata lampu LED yang dipasang di samping tangga berundak memberikan efek megah bagi masjid tersebut.

 

Memasuki lantai dua masjid ini melalui tangga berundak, jamaah akan semakin dibuat kagum. Pintu masuk ke masjid ini dibuat trap atau lapisan di kanan kirinya sebanyak lima lapis dengan lengkungan presisi dan dibalut dengan batu granit India warna hitam.

"Trap lima pintu masuk masjid ini artinya melambangkan rukun Islam yang lima," ujar Kepala Biro Finansial dan Aset UAD, Afan Kurniawan saat ditemui di Masjid UAD, Kamis (2/7).

 

Diakuinya, pembangunan masjid UAD ini memang menggunakan konsep minimalis mediterania namun memiliki sentuhan timur tengah khususnya di bagian interior masjid. Dengan menggandeng arsitek Rachmat Wondoamiseno dan Bambang Budiarto, UAD menghadirkan idealismenya membuat bangunan masjid yang megah dan modern.

"Meski konsep dasar arsiteknya sudah ada namun dalam perjalanannya banyak diskusi dengan tim UAD untuk semakin mempercantik masjid ini," katanya.

 

Konsep Mediterania terlihat jelas dari bangunan menara kembar di depan masjid. Menara merupakan ciri khas bangunan Mediterania Timur Tengah yang menampilkan keanggunan dan kemegahan menara.

Pemilihan menara kembar setinggi 40 meter ini sendiri dilakukan agar bangunan masjid semakin terlihat megah dan cantik. Selain itu tinggi menara 40 meter dibangun agar gaung azan dari masjid bisa terdengar hingga radius puluhan kilometer.

"Jadi selain mempercantik dan membuat anggun masjid, menara kita bangun juga untuk kepentingan sound system," ujar Afan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement