Selasa 26 Jun 2012 18:33 WIB

Ensiklopedi Hukum Islam: Sumber dan Sasaran Akhlak (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Akhlak seorang Muslim merujuk pada dua sumber utama ajaran Islam. Sumber pertama diterangkan oleh Aisyah binti Abu Bakar ketika ditanya para sahabat tentang akhlak Rasulullah SAW.

Aisyah RA berujar, "Akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an.” (HR. Ahmad).

Adapun sumber kedua adalah keteladanan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya, sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzab: 21).

Sasaran Akhlak

Dalam Islam, secara garis besar akhlak manusia mencakup tiga sasaran, yaitu terhadap Allah SWT, terhadap sesama manusia, dan terhadap lingkungannya.

1. Akhlak terhadap Allah SWT

Menurut Muhammad Quraish Shihab, akhlak manusia terhadap Allah SWT bertitik tolak dari pengakuan dan kesadarannya bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT yang memiliki segala sifat terpuji dan sempurna. Dari pengakuan dan kesadaran itu akan lahir tingkah laku dan sikap sebagai berikut:

a) Menyucikan Allah SWT dan memuji-Nya. Ini terlihat antara lain dalam firman Allah SWT, "... dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya..." (QS.17:44).

b) Bertawakal (berserah diri) kepada Allah SWT setelah berbuat atau berusaha lebih dahulu. Dalam Alquran perintah bertawakal kepada Allah SWT terulang dalam bentuk tunggal (tawakkal) sebanyak sembilan kali dan dalam bentuk jamak (tawakkalu) sebanyak dua kali.

Semuanya didahului oleh perintah melakukan sesuatu, seperti dalam firman Allah SWT, “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya, dan bertawakallah kepada Allah...” (QS. Al-Anfal: 61).

c) Berbaik sangka kepada Allah SWT, bahwa yang datang dari Allah SWT kepada makhluk-Nya hanyalah kebaikan, sesuai dengan firman-Nya, “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu maka dari (kesalahan) dirimu sendiri...” (QS. An-Nisaa’: 79).

sumber : Ensiklopedi Hukum Islam
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement