Kamis 09 Jan 2014 14:06 WIB

Mengenal Istilah Haul (1)

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Endah Hapsari
Sejumlah warga Solo dari beragam elemen melakukan aksi
Foto: Antara
Sejumlah warga Solo dari beragam elemen melakukan aksi

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam tradisi masyarakat Indonesia, kegiatan haul sering digelar. Dalam praktiknya, haul merupakan momentum untuk mengenang seorang tokoh, terutama para ulama yang telah wafat. Lalu, apa hakikat makna haul?

Mengutip buku Peringatan Haul Ditinjau dari Hukum Islam karya KH Hanif Muslih, secara etimologi makna haul berarti satu tahun. Penggunaan haul dalam istilah bermakna peringatan yang diadakan setahun sekali bertepatan dengan wafatnya tokoh masyarakat. Mereka adalah alim ulama yang sekaligus pejuang. Kontribusi mereka bagi masyarakat membuat sosok yang selalu diingat sepanjang masa.

Haul bertujuan untuk mengenang jasa orang yang sudah tiada. Seperti, peringatan haul yang belum lama ini digelar untuk mengenang almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Yayasan Wahid Hasyim, Jalan Warungsila Nomor 10, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12) malam.

Haul kali ini juga dihadiri sejumlah kiai, tokoh, dan teman dekat Gus Dur. Para peserta juga datang dari sejumlah pesantren, majelis taklim, dan kalangan umum dari hampir seluruh wilayah di Indonesia. Banyaknya jamaah itu membuat lalu lintas kawasan sekitar Jagakarsa terhambat. 

Sebagai dampak dari penyelenggaraan acara tersebut, sepanjang Jalan Warungsila, mulai dari Jalan Moh Kahfi, lalu lintas diberlakukan satu arah. Adapun para pejabat yang tampak sudah menghadiri haul ke-4 Gus Dur, antara lain, Kapolri (Jend) Sutarman, Akbar Tanjung, mantan ketua umum PBNU Hasyim Muzadi, para duta besar dari negara sahabat, dan ulama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement