Selasa 22 Jan 2019 13:16 WIB

Pemprov Jateng Kucurkan Hibah Rp 205 Miliar

Hibah ini diperuntukkan bagi guru Madrasah, TPQ dan pengasuh pondok pesantren.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah segera mengucurkan dana hibah sebesar Rp 205 miliar. Dana ini untuk insentif guru madrasah diniyah (Madin), ustaz TPQ dan pengasuh pondok pesantren.

Alokasi dana hibah ini bakal diperuntukkan bagi 170.949 orang guru Madin, ustaz TPQ dan pengasuh pondok pesantren yang ada di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pemberian dana itu sebagai bentuk dukungan Pemprov Jawa Tengah bagi kesejahteraan para guru Madin, ustaz TPQ dan pengasuh pondok pesantren.

"Harapannya agar pendidikan keagamaan (Islam) di luar sekolah formal semakin bermutu dan profesional dalam membangun ahlak generasi penerus," ungkapnya di Semarang, Selasa (22/1).

Gubernur ingin generasi penerus nantinya menjadi insan yang baik, mempunyai pemahaman benar tentang kehidupan serta nilai-nilai keagamaanya. Bantuan ini juga diberikan karena para guru yang mengajarkan keagamaan belum semua tercover oleh tunjangan maupun apresiasi dari Kementerian Agama.

 

Adapun pola pencairannya, masih menurut Ganjar, sama seperti dana hibah lainnya. Dana akan dicairkan melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama di masing- masing daerahnya.

Para penerima akan menerima dana itu melalui rekening dan alamat yang sudah didata sebelumnya. "Ada 170.949 guru madin, ustaz TPQ dan pengasuh pondok pesantren yang terverifikasi Kemenag," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin menambahkan,  para guru madin, ustaz TPQ dan pengasuh pondok pesantren selama ini telah banyak membantu masyarakat dalam penguatan paham Islam rahmatan lil 'alamin. Pondok pesantren, madrasah di Jateng ini penyumbang pendidikan keagamaan terbesat ketiga di Indonesia sejak sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia ini.

Sehingga, dengan adanya bantuan ini akan bisa mendorong peningkatan kesejahteraan para guru madin, ustaz TPQ maupun pengasuh pondok pesantren. "Semoga bermanfaat dan ke depan tidak ada lagi keluh kesah lagi dari para guru madin maupun maupun ustaz TPQ dalam membangun mental dan ahlak generasi muda kita," katanya.

Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin, juga menyampaikan, dahulu para kiai berinisiatif membangun negara melalui penegakan nilai-nilai agama. Para penerus dan santri pun harus dikembalikan pemahamannya.

"Di Rembang, Batang, Tegal, Batang, Pekalongan, Kudus, Kebumen bantuan seperti itu sudah dilakukan melalui pemerintah setempat. Ketika sudah berikan bantuan, kita ajak kerja sama untuk menanggulangi paham radikal," tandasnya.

Gubernur juga berpesan kepada para guru Madin, TPQ dan pengasuh pondok pesantren untuk selalu memberikan bimbingan dan pengajaran yang baik bagi generasi muda. "Sebaliknya dengan para santri dan siswa untuk selalu mengormati guru madin maupun ustaz TPQ, agar terwujud rasa saling peduli dan memahami dalam rangka membangun ahlak yang kuat bagi bangsa ini," tegas Ganjar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement