Rabu 22 Aug 2018 14:30 WIB

Dompet Dhuafa Ajak Donatur Idul Adha di Daerah Terpencil

Donatur diajak melihat lebih dekat penyaluran hewan kurban.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Esthi Maharani
Dua ekor sapi bantuan dari Dompet Dhuafa siap disembelih warga di Dusun Tatinang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Rabu (22/8).
Foto: Christiyaningsih / Republika
Dua ekor sapi bantuan dari Dompet Dhuafa siap disembelih warga di Dusun Tatinang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SERAM BAGIAN BARAT -- Idul Adha yang jatuh pada Rabu (22/8) diperingati dengan cara yang berbeda oleh Dompet Dhuafa. Sejak tahun lalu ketika Idul Adha tiba, lembaga filantropi ini mengajak beberapa donaturnya untuk merayakan bersama masyarakat di daerah terpencil. Dengan mengusung agenda bertajuk Wisata Kurban Dompet Dhuafa, donatur diajak melihat lebih dekat penyaluran hewan kurban.

Bila tahun lalu Dompet Dhuafa mengadakan Wisata Kurban di Sembalun, Lombok maka untuk tahun ini lokasi yang dipilih adalah Dusun Tatinang, Kabupaten Seram Bagian Barat. Pada Selasa (21/8) malam, rombongan peserta yang terdiri dari shohibul kurban dan anggota komunitas Hijabers Community telah tiba di Dusun Tatinang.

Penanggung jawab Wisata Kurban Anna Aynushshaalihah mengatakan acara ini diadakan sebagai bentuk transparansi dan publikasi penyaluran hewan kurban kepada para donatur. "Kami juga mengajak perwakilan Wardah yang  sudah menjadi donatur rutin serta partner Dompet Dhuafa dalam berbagai agenda. Anggota dari Hijabers Community juga berpartisipasi dengan membagi-bagikan hijab gratis kepada warga dusun," ungkap Anna.

Dusun yang terletak di ujung barat Pulau Seram ini dipilih lantaran akses menuju lokasi sangat terbatas. Dusun berpenduduk 70 kepala keluarga tersebut hanya bisa dijangkau dengan perahu. Kendaraan seperti mobil atau truk tidak dapat menuju ke Tatinang karena belum ada akses jalan dan terhalang hutan.

Tatinang memperoleh dua ekor sapi untuk Idul Adha dari Dompet Dhuafa. Kedua sapi tersebut dibeli dari mitra Dompet Dhuafa di Ambon dan didistribusikan ke Dusun Tatinang menggunakan kapal motor.

"Di sini tempatnya terpencil dan aksesnya sulit. Jika tidak ada bantuan kurban, setiap tahun mereka iuran Rp 25 ribu per KK untuk menyembelih satu kambing sebagai simbolisasi berkurban," imbuh Anna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement