Ahad 12 Jul 2015 20:30 WIB

Silatur Arham Ciri Umat Islam

Rep: c30/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PBNU Said Aqil Siradj, menjelaskan makna silatur arham. Bagi orang mukmin, silatur arham sudah menjadi ciri tersendiri. "Silatur arham merupakan ajaran Islam," ujar Kiai Said di kantor PBNU, Jalan Kramat  Raya, Jakarta, Ahad (12/7).

Manfaat silatur arham tentu mempererat jalinan kekerabatan. Artinya perbedaan waktu, jarak, dan tempat tidak memutus tali persaudaraan. Itulah kenapa silatur arham menjadi ciri umat islam.

Kiai memberi gambaran, di Barat, kerabat untuk kakak dan adik masih bisa bagi mereka untuk saling mengenal. Tapi, jika sudah anaknya kakak, anaknya adik, mereka tidak saling mengenal.  "Di Indonesia, sampai cucu, cicit, buyut, udeg-udeg masih terhubung," ujarnya.

Kiai Said berpesan, supaya Muslim Indonesia untuk terus menjaga hubungan kekeluargaan ini. Maka, menurutnya, wajar jika orang Indonesia mememiliki tradisi mudik setiap menjelang lebaran.  "Tradisi mudik ini positif, dan mudah-mudahan ibadah kita dilaksanakan dengan ihklas," ujar Siradj.

Kiai Said menambahkan, sekecil apapun ibadah yang dilakukan ini akan menjadi deposit di akherat nanti. "Begitu juga, sebesar apapun sedekah yang kita berikan jika dikasihnya dengan mencibir, sombong, maka amblas semua pahalanya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement