Jumat 22 Feb 2019 19:00 WIB

IBF, Pelesir Literasi Para Santri

Kehadiran Islamic Book Fair (IBF) selalu ditunggu setiap tahunnya.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Santri pondok pesantren (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Santri pondok pesantren (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Islamic Book Fair (IBF) selalu ditunggu setiap tahunnya. Para santri dari berbagai daerah su dah menabung jauh-jauh hari supaya bisa membeli banyak buku saat festival buku terbesar di Indonesia itu berlangsung. Tak pelak, IBF menjadi objek wisata baru ba gi para pelajar di Tanah Air.

Staf Pengajar Pesantren Mandiri Kumala Lestari Yusi Pan ji mengatakan, para san tri nya sudah tak sabar datang ke IBF. Pesantren yang berlo kasi di Cianjur, Jawa Barat, itu akan berangkat ke Jakarta pada Kamis (28/2). "Anak-anak bisa perkaya perpustakaan pri badinya untuk nantinya terjun ke masyarakat karena di IBF banyak diskon sehingga dengan dana minim bisa mendapatkan banyak buku," tutur Panji saat dihubungi Repub lika, belum lama ini.

Sejak tahun lalu, pesan tren sudah mengumumkan ke para santri agar menabung untuk membeli buku di IBF. Pesantren pun menjelaskan ke para santri jika nilai buku itu lebih istimewa ketimbang ba rang lainnya. "Kami katakan, membeli buku berbeda de ngan membeli makanan. Mem beli buku berbahasa Arab gundul misalnya, mung kin sekarang belum bisa baca nya tapi nanti kemampuan me ningkat dan bisa membacanya," jelas dia.

Pesantren pun mengimbau para santri untuk mengede pan kan pembelian kitab di ban dingkan yang lain. Ala san nya, kitab merupakan kebutuhan pokok bagi para santri alias senjata pamungkas un tuk belajar saat ini.

Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Turus Pan de glang KH Tubagus Achmad Dahlani Indrus pun menyatakan, para santri tengah bersiap datang ke IBF 2019. Se banyak 600 santri akan meramaikan acara pembukaan festival buku itu. Kiai Tubagus menjelaskan, Pesantren Turus Pandeglang sudah rutin datang ke IBF sejak 2001.

"Kami ikut andil dalam pelaksanaan IBF pertama kali dicetuskan. Kami punya ikatan ruh kuat serta punya sejarah panjang dengan IBF," ujar dia.

Ia menyebutkan seluruh san tri dari yang kecil hingga senior sudah menabung dari awal agar bisa membeli bukubu ku di pameran tersebut. "Mereka sudah tahu ini kunjungan wajib selain rihlah lain nya. Maka, para santri antusias sekali," tambahnya. Setiap tahun, Pesantren Tu rus Pandeglang juga menyiapkan seragam khusus untuk santri yang akan datang ke IBF. Tahun ini, sesuai ide para santri supaya lebih santai, pesantren menyiapkan kostum berupa kaus.

Ketua Jaringan Pesantren IBF Oman Komarudin menambahkan, dalam IBF 2019 akan diadakan lomba antar pe santren. Perlombaan meli puti syarhil qutub, seperti membaca Alquran dan sari ti la wah serta tahmil qutub, yakni Cerdas Cermat. "Tahun ini 15 pesantren dari berbagai daerah seperti Sumatera, Ja wa Timur, dan lainnya yang akan berpartisipasi," ujar Oman.

IBF 2019 akan dihelat pa da 27 Februari sampai 3 Maret mendatang. Dengan begitu, pameran buku Islam terbesar di Indonesia ini sudah memasuki tahun ke-18 sejak perta ma kali diadakan pada 2001. Bertempat di Jakarta Conven tion Center (JCC) Senayan, IBF tahun ini mengangkat kon sep Wisata Literasi. Ba nyak pengunjung yang tidak hanya datang untuk mencari buku, tapi juga sekalian ber wisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement