Senin 10 Dec 2018 08:35 WIB

Berdayakan Ekonomi, Mathla'ul Anwar Luncurkan Kopmawar 1916

Koperasi ini akan mempermudah transaksi dengan layanan digital.

Rakernas II Mathlaúl Anwar
Foto: Republika/ Dedy Darmawan Nasution
Rakernas II Mathlaúl Anwar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mathla'ul Anwar meluncurkan Koperasi Mathlaul Anwar 1916 (Kopmawar 1916) dalam upaya mengembangkan ekonomi umat, khususnya di lingkungan ormas Islam. 

"Bila lembaga keuangan modern berbasis teknologi informasi ini dikelola dengan baik, akan menjadi potensi pengembangan ekonomi umat, khususnya di lingkungan Mathla’ul Anwar," kata Ketua Kopmawar 1916, Arief Rachman dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (10/12). 

Arief mengemukakan, pada era perkembangan teknologi informasi (IT) saat ini Kopmawar 1916 jelas harus go digital. Kopmawar 1916 diluncurkan pada Rakernas II Mathla'ul Anwar, ormas Islam yang didirikan lebih satu abad di Banten itu. 

Rakernas kedua selama kepemimpinan KH Ahmad Sadeli Karim periode 2015-2020 yang berlangsung dari 7 hingga 9 Desember 2018 itu diikuti Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah Mathla’ul Anwar se-Indonesia dengan jumlah peserta sekitar 500 orang. 

Lebih lanjut, Arief  mengatakan koperasi yang dipimpinnya  mempunyai produk berupa simpanan, deposito, pinjaman atau pembiayaan syariah, perdagangan, dan e-channel berupa Perusahaan Pelaksana Operasional Bank (PPOB) melalui MA Mobile dan VIP Mobile. 

Kopmawar 1916 dengan aplikasi IT itu juga melayani pembelian pulsa dan token listrik, pembayaran telpon, cicilan kendaraan atau rumah, pembayaran BPJS, transfer dari anggota, VIP Mobile, Bank Mini Sekolah, serta pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), wakaf uang dan bank sampah.

Arief juga menjelaskan MA Mobile adalah sebuah sistem layanan aplikasi yang diperuntukkan bagi anggota dan terintegrasi dengan software koperasi, sehingga anggota bisa melihat saldo simpanan dan melakukan sejumlah transaksi keuangan elektronik melalui smartphone android dengan mendebet rekening simpanannya.

Melalui MA Mobile, kata dia, anggota Kopmawar 1916 tidak akan kesulitan lagi membeli token PLN karena bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, meskipun di malam hari. 

"Pengelolaan Kopmawar 1916 memang harus mengikuti perkembangan IT. Kalau tidak, maka lembaga keuangan syariah itu akan ketinggalan zaman," kata Ketua Kopmawar yang juga pejabat di lingkungan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten itu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement