Jumat 23 Nov 2018 19:30 WIB

Iman kepada Takdir Allah

Iman kepada takdir memiliki kedudukan yang tidak kalah penting dalam agama Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto: alifmusic.net
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iman dalam bahasa Arab berarti percaya. Menurut istilah, iman ber arti membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamal kan dengan perbuatan. Seseorang dapat dikatakan sebagai Mukmin atau orang yang beriman apabila memenuhi tiga unsur tersebut.

Dalam Islam, dikenal ada enam rukun iman. Salah satunya adalah iman kepada takdir. Iman kepada takdir memiliki kedudukan yang tidak kalah penting dalam agama Islam. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya dalil dalam Alquran ataupun sunnah yang membahas hal tersebut.

Ustaz Pamuji Hadi Waluyo yang meng isi kajian di Masjid At-Thayibah Cililitan menyebut salah satu hadis me ngenai iman ini disebutkan dalam HR Muslim. Diceritakan oleh Umar bin Khattab, ketika itu ada seseorang yang berpakaian putih datang menghadap Rasul dan sahabat, ia bertanya mengenai iman, dan oleh Nabi dijawab, "Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat, dan kepada takdir yang baik ataupun yang buruk."

"Wa tu'mina bil khodar. Engkau beriman kepada khodar, takdir. Takdir adalah ketentuan Allah yang berlaku bagi setiap makhluk Allah. Semua ketentuan yang berlaku sesuai dengan ilmu Allah, hikmah Allah, dan dikehendaki oleh Allah. Ini disebut khodar atau takdir," ujar Ustaz Pamuji dalam kajiannya, belum lama ini.

Ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan oleh Allah ini sesuai dengan ilmu dan kehendak Allah. Takdir yang didapat oleh setiap makhluk, termasuk manusia, merupakan ketentuan yang di baliknya pasti memiliki hikmah atau pesan.

Beriman kepada takdir sendiri memiliki empat unsur utama. Pertama, ketika manusia beriman kepada takdir, maka kita juga harus percaya bahwa Allah mengetahui segala sesuatunya secara terperinci ataupun global.

Setiap hal dari zaman awal kehidupan terbentuk hing ga nanti hari akhir, sudah diketahui dengan baik oleh Allah SWT. Baik yang ber hubungan dengan perbuatan Allah mau pun yang dibuat hamba-hamba-Nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement