Jumat 21 Sep 2018 08:23 WIB

Menghafal Alquran Makin Mudah dengan ‘Kang ATO’

Aplikasi ini sangat membantu masyarakat dan santri dalam upaya menghafal Alquran.

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Irwan Kelana
Salah satu kegiatan santri Tahfizh Online.
Foto: Dok TO
Salah satu kegiatan santri Tahfizh Online.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai upaya dilakukan umat Islam untuk semakin menghafalkan kitab suci Alquran. Dan salah satu upaya itu, kini hadir dengan nama Aplikasi Tahfizh Online (ATO). “Kami di komunitas Tahfidz Online (TO) menyebutnya ‘Kang ATO’,” kata Ustaz Iksan Malik, pendiri komunitas Tahfizz Online (TO) kepada Republika.co.id, Kamis (13/9) di Jakarta.

Ustaz Iksan menjelaskan, Kang ATO adalah aplikasi tahfizh online yang didukung oleh Quran Memo. “Aplikasi ini sangat memudahkan santri Tahfizh  Online (TO), karena sudah dilengkapi fitur lengkap dalam menghafalkan Alquran yang dikoreksi oleh musyrif atau musyrifah, cara memperbaiki bacaan, dan lainnya,” ujarnya.

Selain itu, ungkapnya, dalam aplikasi ini juga terdapat fitur murottal dari beberapa qori internasional, tafsir, hukum bacaan, video motivasi Quran, cara membaguskan langgam bacaan, dan terjemahan. “Bahkan santri sangat terkontrol untuk hafalannya karena ada target hafalan tiap surah yang dihafal,” terangnya.

Lebih lanjut, kata Ustaz Iksan, dengan aplikasi Kang ATO ini, para santri akan semakin dekat dengan Alquran. “Kami juga melengkapi aplikasi ini dengan games untuk memperkuat hafalan Alquran,” jelasnya.

Ustaz Iksan menjelaskan, ATO  bisa diunduh melalui Playstore dan App Store. “Insya Allah, sangat membantu masyarakat dan santri dalam upayanya menghafal Alquran,” tuturnya.

Lebih lanjut Ustaz Iksan menjelaskan, komunitas Tahfizh Online sudah berdiri lebih dari dua tahun silam. Dan sampai kini, minat masyarakat untuk bergabung dengan komunitas ini sangat luar biasa. “Tidak kurang dari 4.000 orang pernah bergabung dalam komunitas Tahfizh Online,” ujarnya.

Dalam upaya membantu memberikan semangat kepada para santri maupun masyarakat agar mudah dalam mempelajari dan menghafal Alquran, maka pihaknya terus berupaya memberikan solusi. Salah satunya, kata dia, melalui aplikasi TO ini.

Awalnya, kata dia, dirinya punya keinginan ada aplikasi Alquran, sehingga banyak masyarakat Muslim dari berbagai negara di dunia bisa menggunakannya, memanfaatkan gawai (gadget) untuk lebih dekat dengan Alquran, sekaligus bisa membetulkan bacaan yang sudah disetorkan, dan fiturnya komplet.

Selama ini, terangnya, para santri yang tergabung dalam program Hafal Al-Quran by Online, berada di bawah naungan Yayasan Indonesia Berkah, hanya mengandalkan aplikasi WhatsApp. Para santri menyetorkan hafalannya menggunakan voice note yang langsung dikoreksi oleh musyrif atau ustaz yang memiliki sanad tahsin dan hafalan Alquran. “Alhamdulillah, walaupun program ini hanya melalui aplikasi WA, namun ada yang mampu menyelesaikan hafalan 30 juz, dan insya Allah, mutqin,” ujarnya.

Suatu hari, ungkapnya, dirinya pernah berbincang dengan seorang santri asal Bandung yang bekerja di Jakarta. Yang bersangkutan, kata Ustaz Iksan, memiliki komunitas dan sedang menggarap aplikasi seperti ini, yakni Tahfizh Online. Ia berjanji akan menghubungi jika ada yang mau jadi pengembangnya.

 

Lama menanti, tak ada kabar, hingga akhirnya beberawa waktu lalu, sebuah pesan masuk melalui WhatsApp (WA). Pesan itu berasal dari salah seorang developer aplikasi Alquran yang sedang mencari komunitas untuk dibuatkan aplikasi Alquran dan mereka siap membuatkannya. “Obrolan panjang lebar, dan menanyakan sejarah Tahfizh Online dan progresnya sampai sekarang. Alhamdulillah, deal. Bismillah,” ujarnya.

Walau sudah deal, tapi Ustaz Iksan penasaran. “Dari mana tahu kalau saya memerlukan aplikasi ini,” kata Ustaz Iksan saat menanyakan hal itu kepada developernya. “Apakah melalui santri asal Bandung, atau melalui sosial media, atau lainnya?” Beragam pertanyaan muncul. “Allah yang menggerakkannya dan menuntun saya” katanya sembari senyum.

Katanya, “Tadi pagi (beberapa waktu lalu, red) saya posting sesuatu di instagram kemudian tanpa sengaja muncul hastag #tahfidzonline. Karena penasaran saya pelajari instagramnya dan lanjut fanpagenya. Alhamdulillah, komunitas ini sangat aktif dan follower-nya sudah banyak dan saat ini saya lagi mencari komunitas seperti ini. Saya menemukan nomor ini dan berharap mau bersinergi agar manfaatnya semakin meluas,” jelasnya.

“Dari sinilah akhirnya muncul Kang ATO, Aplikasi Tahfizh Online,” terang Ustaz Iksan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement