Ahad 11 Feb 2018 14:42 WIB

Remaja Masjid Sukabumi Tolak Perayaan Valentine

Kondisi remaja saat ini dinilai mengkhawatirkan di tengah berkembangnya teknologi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus Yulianto
Budaya Valentine bukan budaya Islam (ilustrasi)
Budaya Valentine bukan budaya Islam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para remaja masjid di Kota Sukabumi menolak perayaan hari valentine setiap 14 Februari. Pasalnya, kegiatan tersebut dinilai tidak sejalan dengan ajaran Islam.

Penolakan tersebut dilakukan dengan menggelar talkshow inspiratif yang mengangkat tema 'Jangan gadaikan imanmu dengan bunga dan cokelat'. Kegiatan itu digelar Pemuda Remaja Masjid Agung Sukabumi di Gedung Qolbun Salim Kota Sukabumi, Ahad (11/2).

"Kami menggelar kegiatan ini sebagai salah satu ajang memahamkan kepada para pemuda bahwa 14 Februari di pandangan Islam tidaklah benar," ujar Ketua Pemuda Remaja Masjid Agung Sukabumi Abdul Kohar Azazi kepada wartawan. Dalam kesempatan talkshow hadir Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Menurut Abdul, dalam pandangan Islam cinta kasih yang seutuhnya adalah setiap hari kepada Allah, Rasulullah, dan orang-orang terdekat terutama orangtua. Ia mengatakan, pemuda dan remaja masjid mencoba memahamkan hal tersebut kepada remaja lainnya.

Terlebih kata Abdul, kondisi remaja saat ini dinilai mengkhawatirkan di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. "Kalau tidak dipahamkan khawatir pemuda akan ikut budaya barat yang tidak sejalan dengan ajaran agama," ujar dia.

Intinya ungkap Abdul, para pemuda dan remaja masjid menolak perayaan Valentine. Sebabnya, lanjut dia, valentine bukan merupakan ajaran Islam.

Selepas acara talkshow, kata Abdul, para remaja masjid akan menyebarkan pamplet dan selebaran penolakan ke jalanan. Harapannya, informasi mengenai penolakan valentine bisa menyebar ke masyarakat.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, mendukung acara talkshow yang digelar para pemuda dan remaja masjid Agung. Menurut dia, kegiatan ini dapat memberikan pencerahan mengenai hal-hal keagamaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement