Senin 15 Jan 2018 16:15 WIB

Teladan Umar dan Kisah Rumah Yahudi yang Digusur

Rep: c15/ Red: Agung Sasongko
madinah
Foto: taufik rachman
madinah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teladan lain yang diberikan Rasulullah SAW adalah sikap tidak membeda- bedakan perlakuan atas dasar suku ataupun agama. Setiap memotong kambing, beliau selalu membagikannya kepada tetangganya terle bih dahulu, termasuk orang-orang Ya hudi. Beliau juga menjenguk kaum Yahudi yang sakit, memberi hadiah, juga bermuamalah melalui jual beli dan berbagai hubungan sosial lainnya.

Teladan yang sama ditunjukkan pula oleh salah seorang sahabat Rasul, Umar bin Khattab. Satu waktu, ketika menjabat sebagai khalifah, Umar didatangi seorang Yahudi yang terkena penggusuran oleh seorang Gubernur Mesir, Amr bin ‘Ash, yang bermaksud memperluas bangunan sebuah masjid. Meski mendapatkan ganti rugi yang pantas, sang Yahudi menolak penggusuran tersebut. Ia datang ke Madinah untuk mengadu kan permasalahan tersebut pada Khalifah Umar.

Seusai mendengar ceritanya, Umar mengambil sebuah tulang unta dan menorehkan dua garis yang berpotongan: satu garis horizontal dan satu garis lainnya vertikal. Umar lalu menyerahkan tulang itu pada sang Yahudi dan memintanya untuk memberikannya pada Amr bin ‘Ash. “Bawalah tulang ini dan berikan kepada gubernurmu. Katakan bahwa aku yang mengirimnya untuknya.”

Meski tidak memahami maksud Umar, sang Yahudi menyampaikan tulang tersebut kepada Amr sesuai pe san Umar. Wajah Amr pucat pasi saat menerima kiriman yang tak di duga nya itu. Saat itu pula, ia me ngem balikan rumah Yahudi yang di gusur nya.

Terheran-heran, sang Yahudi ber tanya pada Amr bin ‘Ash yang terlihat begitu mudah mengembalikan ru mah nya setelah menerima tulang yang dikirim oleh Umar. Amr menjawab, “Ini adalah peringatan dari Umar bin Khattab agar aku selalu berlaku lurus (adil) seperti garis vertikal pada tulang ini. Jika aku tidak bertindak lurus maka Umar akan me menggal leherku sebagaimana garis horizontal di tulang ini.”

Kisah-kisah sejarah kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabat me nunjukkan betapa ajaran Islam menganjurkan perlakuan yang arif dan bijaksana terhadap pemeluk agama lain. Fakta sejarah tersebut bahkan membuat mantan PM Inggris yang merupakan seorang keturunan Yahudi, Benyamin Disraeli, mengata kan bahwa sejarah umat Yahudi di bawah kekuasaan pemerintah Islam kala itu diwarnai romantisme dan kemesraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement