Sabtu 30 Dec 2017 05:00 WIB

Jangan Remehkan Keutamaan Silaturahim

Ilustrasi silaturahim
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi silaturahim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Silahturrahim adalah salah satu hal penting dalam Islam untuk menjalin dan memperkuat ukhuwah islamiyah (hubungan). Silahturrahim dapat dilakukan dengan cara memberikan harta benda, membantu orang yang membutuhkan atau orang yang lemah, berkunjung pada acara tertentu, mengucapkan salam ketika bertemu, menghubungi lewat telepon atau surat, atau dengan cara lainnya.

Dalam buku 20 Amalan Pelancar Rezeki yang ditulis oleh Abu Ibrahim disebutkan bahwa dengan silahtrrahim dapat mendatangkan rezeki. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadis oleh Imam Bukhari. Dari Abu Hurairah, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknyalah ia menyambung (tali) silahturrahim.”

Hadis lain yang serupa dari Anas bin Malik, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang suka untuk dilapangkan rezekiya dan diiakhirkan usianya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia menyambung silahturrahim.”

Dari dua hadis tersebut, dijelaskan bahwa terdapat dua keutamaan yang istimewa dari silahturrahim. Pertama adalah kelapangan rezeki dan kedua adalah bertambahnya umur.

Dalam hadis lain disebutkan bahwa Abu Hurairah menyebutkan Rasulullah pernah bersabda, “Belajarlahtentang nasab-nasab kalian sehingga kalian bisa menyambung silahtrrahim. Karena sesungguhnya silhturrahim adalah  9sebab adanya) kecintan terhadap keluarga (kerabat dekat). (sebab) banyaknya harta dan bertambahnya usia.”

Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Bakrah bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya ketaatan yang paling disegerakan pahalanya adalah silahturrahim. Bahkan hingga suau keluarga yang ahli maksiat pun, harta mereka bisa berkembang dan jumlah mereka bertambah banyak jika mereka saling bersilahturrahim kemudian mereka membutuhkan (kekurangan).”

Sumber : 20 Amalan Pelancar Rezeki yang ditulis oleh Abu Ibrahim. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement