Jumat 29 Sep 2017 10:09 WIB

Ini Keutamaan Puasa Asyura Menurut Nabi SAW

Rep: megrol97/ Red: Agus Yulianto
Nabi Muhammad SAW.
Foto: Muslim Academy
Nabi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, Di bulan Maharram ini, ada dua puasa sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk dilaksanakan. Keduannya yakni puasa Asyura dan puasa Tasu’a. Karenanya, Ketua Komisi Dakwah MUI Ustaz Mohammad Zaitun Rasmin mengingatkan, agar umat Islam tidak lupa untuk melasanakan kedua puasa tersebut hari ini dan esok.

Kata dia, tak ada ruginya mengerjakan amalan puasa tersebut. Bahkan, hal itu menguntungkan bagi seorang Muslim sebab dengan berpuasa Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.

"Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah salat malam." (HR. Muslim)

"Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim)

Diceritakan Rasmin, awal mula Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa Asyura dan Tasu’a ketika ia menjumpai orang-orang Yahudi di Madinah sedang berpuasa. Lantas, Rasulullah bertanya kepada orang-orang Yahudi untuk apa mereka berpuasa. Maka, mereka mengatakan alasan mereka berpuasa karena selamat dari kejaran Firaun.

Mendengar perkataan mereka, Rasulullah berkata, “Wah kalau begitu yang pantas mensyukuri Musa itu aku.”

Atas dasar itu kemudian Rasulullah memerintahkan umatnya untuk berpuasa di tanggal 10 maharam atau disebut dengan puasa asyuro. Kemudian Beliau mengatakan, bahwa di tahun berikutnya ia akan berpuasa di tanggal 9 muharam atau disebut dengan puasa tasu’a.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma dia berkata : "Rasulullah shallallah 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila (usia) ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan." (HR. Muslim).

“Jadi asalnya tanggal 10 kemudian Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk melakukan puasa di tanggal 9 supaya tidak menyerupai orang Yahudi. Sebab Nabi selalu ingin kaum Muslimin jangan menyerupai yahudi dalam hal apapun, terutama dalam hal ibadah,” kata Rasmin.

Berpuasa asyuro dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu, maksudnya adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar dapat terhapus dengan cara bertobat dan tidak mengulanginya lagi. “Perbedaannya biasanya dosa-dosa besar itu ada hukuman atau ancaman yang sangat pedih di hari kiamat nanti. Seperti meninggalkan shalat, zina, minum-minuman keras, menipu, mencuri, dan durhaka kepada orang tua, itu semua dosa besar,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement