Senin 07 Aug 2017 09:09 WIB

Aceh Gelar Tabligh Akbar, Dukung Palestina

Suasana Tabligh Akbar Aceh, Ahad (6/8).
Foto: Dok Panitia Tabligh Akbar Aceh.
Suasana Tabligh Akbar Aceh, Ahad (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sejumlah ulama Aceh dan para pejabat membaur dengan ribuan masyarakat Aceh dalam acara Tabligh Akbar Aceh untuk Palestina yang digelar berbagai elemen masyarakat Aceh di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh,  Ahad (6/8).

Acara yang sedianya akan dibuka oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf kemudian dibuka oleh wakil Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah  MT. Hal itu  dikarenakan  Irwandi Yusuf melakukan kunjungan kerja ke Rusia.  Nova Iriansyah berkali-kali meneriakkan takbir dan menyeru masyarakat Aceh untuk untuk memboikot produk-produk Yahudi.

“Saatnya kita menunjukkan solidaritas untuk Palestina. Boikot produk-produk Yahudi mulai dari diri kita, keluarga kita. Haram bagi kita mendukung kezaliman-kezaliman Yahudi dan sekutu-sekutunya terhadap bangsa Palestina, “ kata Nova disambut pekikan takbir peserta tablig akbar.

Rilis panitia Tabligh Akbar Aceh yang diterima Republika.co.id, Ahad (6/8) menyebukan, selain Nova, sejumlah tokoh lain yang menyampaikan orasinya yaitu Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA, dan Walikota Banda Aceh Aminullah Usman. Sementara dari kalangan ulama tampil berorasi mendukun Palestina yaitu ulama muda Aceh Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tusop Jeunieb), Tgk Muslim At-Tahiry dan Ketua Da'i Internasional  Dr Sofyan Saha.

Prof Farid Wajdi saat berorasi mengatakan, seandainya para pahlawan Aceh masih hidup, maka pasti mereka akan mengajak  rakyat Aceh  untuk pergi berjuang merebut kembali Palestina dari tangan penjajah. Prof Farid juga mengatakn rakyat Aceh untuk memboikot produk-produk Yahudi sebagai bukti dukungan kepada Palestina.

"Hai anak-anakku, sadarlah kita, jangan lagi pakai produk Yahudi karena itu digunakan untuk membunuh saudara-saudara kita di Palestina.  Uang-uang yang kita gunakan membeli produk mereka itu mereka gunakan untuk membeli peluru, " ujar Prof Farid.

Para tokoh dan ulama  ini juga menyeru rakyat Aceh untuk menunjukkan solidaritas kepada Palestina karena persoalan Palestina dan Al-Aqsha merupakan persoalan aqidah umat Islam.

Selain para tokoh di atas, tablig akbar ini juga diikuti oleh sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), santri, mahasiswa dan masyarakat umum.

Sementara itu, sebanyak 60 lebih organisasi massa dan komunitas di Aceh dalam acara ini juga menyampaikan sikap dan dukungan kepada Palestina serta menyeru masyarakat Aceh untuk terus membantu Palestina dengan apapun yang bisa dilakukan.

Tgk Tarmidi Daud yang menjadi juru bicara sejumlah organisasi dan komunitas ini menyampaikan pernyataan sikap dan seruan yang terhimpun dalam beberapa poin berikut ini.  Antara lain, disebutkan bahwa keselamatan Masjid Al-Aqsha dan kemerdekaan Palestina adalah tanggung jawab moral dan akidah seluruh umat Islam di seluruh dunia, termasuk umat Islam di Aceh.

“Oleh sebab itu, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Aceh, santri, mahasiswa, aparatur negara dan sebagainya untuk memboikot produk-produk Yahudi sebisa mungkin dan kemudian agar terus menunjukkan kepedulian kepada bangsa Palestina yang masih terjajah. Baik bantuan dalam bentuk materi, maupun doa-doa  yang dipanjatkan secara pribadi dan berjamaah  di masjid-masjid dan meunasah-meunasah, “ ujar Tgk Tarmizi yang didamping perwakilan ormas dan komunitas lainnya.

Berikutnya, Tgk Tarmizi menyeru kepada anggota parlemen Republik Indonesia yang berasal dari Aceh khususnya dan dari seluruh wilayah Indonesia pada umumnya untuk terus menyuarakan isu kemerdekaan Palestina, mendesak pemerintah pusat di Jakarta untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap Palestina dan membantu upaya mewujudkan kemerdekaannya. Sebagai negara muslim terbesar di dunia, sudah seharusnya Indonesia berada di garis paling depan untuk membantu perjuangan kemerdekaan Palestina dan pembebasan Al-Aqsha.

“Menyeru semua elit dan masyarakat untuk kompak dan bersatu demi masa depan Aceh yang lebih baik, menjauhi prasangka buruk, senantiasa mengingat kematian, meramaikan masjid dan majelis-majlis ilmu, senantiasa menghormati ulama dan mendengar nasihatnya, “ tambah Tgk Tarmizi.

Humas panitia Tabligh Akbar Aceh, Teuku Zulkhairi mengatakan, acara ini adalah momentum persatuan masyarakat Aceh dari berbagai elemen untuk menujukkan sikap dan dukungan kepada bangsa Palestina.

"Dalam acara ini juga berhasil terkumpul lebih dari 100 juta sumbangan yang akan disalurkan ke Palestina via Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Kita berharap bisa memberikan dukungan materil semampunya bagi Palestina, serta berharap agar Allah SWT memasukkan rakyat Aceh sebagai bangsa yang peduli terhadap Palestina " kata Zulkhairi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement