Jumat 07 Jul 2017 13:54 WIB

Hidayah Menyapa di Kota Roma

Yulita Widiastuti
Foto:

Wanita kelahiran Solo, 16 Juli 1973 itu memulai karirnya di perusahan penerbangan Qantas Ailines (mulai 1996),  kemudian Gulf Air dan Qatar Airlines (2005-2006). Sejak 1997, ia mulai merintis karir sebagai tour leader freelance. Tahun 2001 ia mulai dipercaya membawa rombongan turis ke Asia dan Australia. Tahun 2007, untuk pertama kalinya ia dipercaya membawa rombongan wisatawan ke Eropa.

Setelah itu, ia makin dipercaya untuk membawa turis destinasi Eropa. “Apalagi pada musim liburan, bulan Juni-Juli dan Lebaran, saya rata-rata dua kali sebulan membawa group turis ke Eropa,” ungkapnya.

Yulita tak segan berbagi kunci suksesnya sebagai seorang tour leader. Salah satu kunci sukses bekerja sebagai seorang tour leader, kata Yulita, adalah networking.

. “Sekali kita sukses membawa group ke luar negeri, jasa kita akan dipakai terus. Jangan lupa upload kegiatan-kegiatan kita, khususnya saat membawa group di akun sosmed kita,   sehingga portofolio kita semakin bagus. Perusahaan travel maupun group yang membutuhkan jasa kita bisa melihat kemampuan kita di akun sosmed kita tersebut,” ujarnya.

Salah satu modal penting seorang tour leader adalah penguasaan bahasa asing. “Tidak hanya bahasa Inggris, tapi juga bahasa-bahasa asing lainnya, seperti bahasa Perancis, bahasa Jerman, bahasa Belanda dan lain-lain,” papar wanita yang menguasai bahasa Inggris dan bahasa Perancis itu.

Yulita mengungkapkan, tiga hal yang harus terus dibina oleh seorang tour leader. Ketiga hal tersebut adalah  stamina harus bagus, sabar, dan jiwa melayani harus kuat. “Kalau kita membawa rombongan, jumlah pesertanya banyak, kemauannya banyak dan kita hanya seorang diri. Kita harus mempunyai ekstra kesabaran,” kata Yulita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement