Selasa 09 May 2017 07:21 WIB

Sungguh Rugi, Orang yang Beramal tapi Bangkrut pada Hari Kiamat

Jangan sampai amal saleh yang dilakukan bangkrut gara-gara perbuatan yang merugikan orang lain, seperti ghibah, mencela dan menyakiti orang lain.
Foto: Mas alamil huda
Jangan sampai amal saleh yang dilakukan bangkrut gara-gara perbuatan yang merugikan orang lain, seperti ghibah, mencela dan menyakiti orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nahl ayat 92, yang artinya, “Dan janganlah kalian seperti seorang perempuan yang mengeuraikan benangnya sesudah dipintal dengan kuat. menjadi cerai berai kembali.”

Ustadz Dr  Akhmad Alim  Lc MA  menafsirkan ayat tersebut dengan dua hal.  “Pertama, kita harus menjaga amal yang sudah kita lakukan selama ini dan janganlah kita batalkan amal-amal tersebut dengan perbuatan yang dapat menguraikan kembali sampai akhirnya amal-amal tersebut tidak ada buahnya di akhirat, seperti sifat mengumpat, mencela,  ghibah dan sebagainya, bahkan bisa menjadikan diri kita termasuk orang yang bangkrut (muflis),” kata Ahmad Alim saat mengisi pengajian guru  Sekolah Bosowa Bina Insani di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat,  Jumat (5/5).

Doktor termuda Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu lalu mengisahkan,  sahabat pernah ditanya oleh Rasulullah: “Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?” Mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada di antara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah SAW berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia zalimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim IV/1997 no 2581)

“Alangkah ruginya orang yang beramal di dunia, tapi bangkrut pada hari kiamat,” tutur Akhmad Alim dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (8/5).

Kedua, kata Akhmad Alim, hendaklah umat Islam itu berjamaah, karena dengan berjamaah akan membentuk kekuatan (seperti tenunan yang menyatu) dan keberkahan. “Sapu lidi bila dipisahkan  maka tidak akan memiliki kekuatan. Namun bila disatukan,  sampah dijalanan pun akan terangkat,” tutur pimpinan Pondok Pesantren Ulil Albab Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement