REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 28 perwakilan DPP Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bakomubin) bertemu Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan itu, mereka mengingatkan pentingnya persatuan umat, dan turut membahas persiapan program 'Sejuta Mubaligh Bela Negara'.
"Persatuan umat sangat penting, persatuan itu adalah perjuangan, perjuangan seluruh sistem kehidupan kita," kata Ketua Umum Bakomubin KH Dedy Ismatullah lewat rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (18/4).
Dikatakan Dedy, di tengah kondisi masyarakat DKI Jakarta yang akan melaksanakan atau melewati pilkada untuk putaran kedua, maka persatuan umat sangat dibutuhkan. "Di dalam kondisi menjelang Pilkada DKI Jakarta, seperti itu, umat harus semakin dieratkan," ucap dia.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk merekatkan persatuan umat adalah dengan membekali para mubaligh pemahaman Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Karena itu, kata dia, Bakomubin akan mencetak sejuta mubaligh bela negara. "Kami pun ingin menata kualitas mubaligh di Republik ini," ujar guru besar hukum tata negara ini
Dalam pertemuan itu, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Untuk peluncuran Sejuta Mubaligh Bela Negara pada 2 Mei 2017 di Jakarta nanti, Jokowi mengaku akan menjadwalkan hadir.