Rabu 21 Sep 2016 13:44 WIB

Peran Islam dalam Kejayaan Inggris

Rep: Rizki Suryandika/Muslimvillage.com/ Red: Agung Sasongko
Bendera Inggris
Bendera Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Saat ini Inggris berada dalam kondisi yang luar biasa berbeda setelah meninggalkan Uni Eropa. Inggris pun memilih melakukan perdagangan dengan negara Timur.

Kegiatan perdagangan ini sebenarnya pengulangan dari yang terjadi pada abad ke-16. Kala itu, pemerintah kerajaan Inggris sedang berada di masa keemasan di bawah kepemimpinan Ratu Elizabeth I.

Salah satu faktor penguat era keemasan itu adalah kerja sama Inggris dengan negara Islam. Dari masa awal kepemimpinan tahun 1558, Elizabeth mulai membuka diplomasi baik dalam hal perdagangan dan militer dengan pemimpin Muslim dari Iran, Turki atau Maroko.

Pada tahun 1570, warga kerajaan Inggris yang menyatakan diri beragama Protestan tak akan kembali ke ajaran Katolik. Setelah itu, kerajaan Katolik Spanyol menentang kerajaan Inggris. Para pedagang Inggris dilarang berdagang di pasar-pasar yang terletak di Spanyol dan Belanda. Alhasil, isolasi politik dan ekonomi mengancam negara Protestan baru itu.

Respons ditunjukkan Elizabeth dengan melanjutkan hubungan dengan dunia Islam. Ia berharap aliansi dengan kerajaan Turki Ottoman mampu membantunya melawan militer Spanyol, sekaligus membuat para pedagangnya melebarkan sayap ke Timur Tengah. Selain itu, ia juga berhubungan dengan pemimpin Persia dan Maroko.

Masalah muncul ketika kerajaan Muslim lebih kuat daripada wilayah yang jadi kekuasaan Inggris. Padahal sang Ratu ingin memperlebar aliansi perdagangannya, namun terkendala biaya. Solusinya, ia membentuk perusahaan bersama dengan bantuan adiknya, Mary Tudor.

Perusahaan itu dimiliki oleh para pemegang saham. Modalnya digunakan mendanai biaya petualangan komersil dan keuntungan maupun kerugiannya dibagi rata. Elizabeth juga mendukung perusahaan Muscovy yang berdagang dengan persia. Hal ini malah menjadi inspirasi untuk membuat perusahaan lain seperti 'Turkey Company' yang berdagang dengan kerajaan Ottoman dan 'East India Company (EIC)' yang menaklukan India.

Pada tahun 1580, Elizabeth menandatangani kontrak dengan Ottoman dengan durasi hingga 300 tahun kemudian. Dengan kontrak itu, pedagang dari kerajaan Inggris bisa bebas di tanah Ottoman. Langkah itu ia lakukan pula dengan Maroko, dengan janji memberi bantuan militer melawan Spanyol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement