Selasa 09 Feb 2016 07:26 WIB

Islam Ajarkan Muslim Jaga Lingkungan

Suasana asri di lingkungan RW 004 Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara
Foto: M Akbar Wijaya/Republika
Suasana asri di lingkungan RW 004 Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- PCI Muhammadiyah UK, bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar dan Masyarakat Indonesia di Birmingham (PPI-MIB) bersama Forum Pengajian Jumat Birmingham menggelar dialog "Islam and Sustainable Development: Perspecives from Indonesian Muslim Society di University of Birmingham, di Kota Birmingham Inggris.

Ketua PCIM UK, Zain Maulana mengatakan dialog yang diadakan PCIM UK untuk memperkenalkan Muhammadiyah kepada masyarakat internasional.PCIM UK berkomitmen untuk memfasilitasi dialog antar-peradaban di Inggris. Saatnya perkenalkan Islam Indonesia pada dunia.

Pembicara dalam dialog yang digelar akhir pekan Dr. Afifi Fauzi Abbas, anggota Majelis Tarjih & Tajdid PP Muhammadiyah 2010-2015, Dr. Syahrul Hidayat, Research Fellow di University of Exeter, UK) dan Andy Octavian Latief Kandidat PhD Fisika di University of Birmingham sebagai penanggap Rianne Tenveen, peneliti IFEES Birmingham dengan moderator Ahmad Rizky,Wakil Ketua PCI Muhammadiyah UK.

Dr Afifi menyampaikan bahwa Muhammadiyah sudah merumuskan Fiqh Air dan Fiqh Penanggulangan Bencana pada Munas Tarjih yang lalu. "Kita sadar bahwa lingkungan harus dijaga untuk masa depan. Agama harus punya peran untuk itu".

Konsep Islam Berkemajuan ditawarkan Muhammadiyah menyadari hal itu. Karena lingkungan penting, maka konsepsi fiqh tidak cukup bersandarkan teks, tetapi juga maqashid dan perkembangan sains serta teknologi terbaru. Ini sebabnya pemahaman berbasis tarikh wal maqashid menjadi penting, ujar ahli hukum Islam di STAIN Bukittinggi.

Hal senada disampaikan Dr Syahrul dan Andy Octavian Latief. "Secara historis, Islam memiliki beberapa konsep terkait pengelolaan lingkungan. Hanya saja, pelaksanaan kebijakan tidak sepenuhnya mencerminkan hal itu," papar Syahrul.

Rianne Tenveen dari IFEES menyambut gagasan yang diangkat. "Saya dulunya seorang Environmentalist sebelum mengenal Islam. Ketika membaca Alqur'an, saya terkejut karena ini seperti textbook untuk para Environmentalist, karena menganjurkan hal terkait lingkungan, ujar Rianne yang aktif di berbagai organisasi Muslim di Inggris.

Ia mengapresiasi beberapa gagasan di Indonesia seperti Ekopesantren di Indonesia. Hal ini perlu dikembangkan di semua lapisan masyarakat, tak hanya di Indonesia tetapi juga seluruh dunia, demikian Rianne tentang kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu yang lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement