Rabu 07 Oct 2015 08:30 WIB

Palestina tak Ingin Israel Tingkatkan Aksi Kekerasan

Rep: c25/ Red: Damanhuri Zuhri
Komplek Masjidil Aqsa
Komplek Masjidil Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan keinginannya untuk menghindari eskalasi kekerasan dengan Israel.

Dilansir dari arabnews, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan untuk melakukan tindakan keras terhadap para warga Palestina yang dianggap sebagai penyerang, termasuk atas kejadian yang terjadi tahun lalu.

Akibatnya, bentrokan terjadi di sejumlah lokasi, termasuk di Betlehem saat pemakaman bocah berusia 13 tahun yang dibunuh tentara Israel selama kerusuhan terjadi. "Kami tidak ingin militer dan keamanan eskalasi dengan Israel," kata Abbas.

"Kami mengatakan kalau pasukan keamanan dan gerakan politik kami, kami tidak ingin eskalasi, tetapi kami ingin melindungi diri kami sendiri," tambah Abbas.

Sikap Abbas sendiri berubah drastis, terutama jika dibandingkan saat berpidato di Majelis Umum PBB pekan lalu, ia menyatakan tidak akan lagi terikat dengan Israel. Yang menjadi persoalan sekarang adalah Israel yang diragukan akan mendengarkan permintaan Abbas tersebut.

Israel sendiri telah mencabut pembatasan Palestina dari Kota Tua Yerusalem, yang sebelumnya hanya pemilik bisnis dan mahasiswa yang diperbolehkan untuk masuk.

Namun, kegiatan ibadah di kompleks Masjid Al-Aqsa masih terus dibatasi dan hanya diperbolehkan untuk pria berusia di atas 50 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement