Selasa 29 Sep 2015 09:01 WIB

Dakwah di Tolikara Belum Selesai

Rep: agung sasongko/ Red: Damanhuri Zuhri
Ustaz Fadhlan Garamatan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ustaz Fadhlan Garamatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Situasi keamanan di Karubaga, Tolikara aman dan kondusif. Demikian kabar yang diterima Presiden Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara, Fadhlan Gharamatan, Selasa (30/9).

Menurut Ketua Tim Pencari Fakta Komite Umat Untuk Tolikara (TPF Komat) ini, dengan perkembangan itu bukan berarti dakwah di sana tak berlanjut usai momen Idul Adha."Masih ada pekerjaan rumah yang kita harus selesaikan di sana," ungkap Ustaz Fadhlan Gharamatan.

Misalnya, bantuan dana untuk modal Rumah dan Ruko bagi Muslim dan Non-Muslim. Bantuan pemberdayaan ekonomi juga perlu digerakkan agar roda ekonomi terus berjalan. "Perlu Anda tahu, harga bensin di sana luar biasa mahal. Jadi, bantuan Rp 10 juta saja mungkin tidak cukup," ucap dia.

Pekerjaan rumah itu, kata Ustaz Fadhlan, membutuhkan peranan seluruh elemen umat Islam. Ini agar dakwah tetap terus tegak di sana. "Apa yang dilalui pada 17 Juli kemudian 24 September merupakan momentum kebersamaan umat Islam. Kebersamaan ini merupakan kekuatan yang luar biasa dampaknya," kata dia.

Perlu diingat pula, lanjut Ustaz Fadhlan, Papua tak hanya Tolikara. Masih ada daerah-daerah lain seperti Jayapura, Serui, daerah-daerah perbatasan dengan Papua Nugini, daerah pegunungan, dan Pantai belum terjamah umat Islam.

Ke depan, perlu ada pergerakan bantuan berupa dai, fasilitas pendidikan, fasilitas ibadah dan lainnya. "Kami dari AFKN, Lazis Ar-Rahman‎ akan menyiapkan bantuan untuk pemberdayaan masyarakat, pembangunan rumah pembinaan mualaf," kata dia.

Melalui bantuan ini, lanjut Ustaz Fadhlan, diharapkan perkembangan dakwah Islam tetap tegak. Akan lahir satu generasi Muslim Papua yang menjadi satu kekuatan Republik Indonesia. "Akhirnya, kita jadikan Papua sebagai Serambi Madinah," ucap Ustaz Fadhlan otimistis.‎

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement