Senin 08 Jun 2015 22:13 WIB

Din Berharap Hasil Fatwa Ijtima MUI Cerahkan Umat

Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin memberikan sambutannya usai penandatanganan nota kesepahaman bersama di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (16/11).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin memberikan sambutannya usai penandatanganan nota kesepahaman bersama di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Ijtima' ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-V tahun 2015 kembali digelar. Pada Ijtima' Ulama ini tema yang diusung adalah 'ulama menjawab problematika umat dan kebangsaan' dibuka oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Senin (8/6).

Ketua Umum MUI, Din Syamsuddin dalam sambutannya mengatakan dalam perjalanan MUI, kegiatan tersebut merupakan kali kelima digelar dan merupakan salah satu kegiatan rutin MUI. Kegiatan Ijtima' Ulama ini akan diikuti seribu peserta dari unsur MUI Pusat, provinsi, kabupaten/kota, utusan ormas islam, cendekiawan Muslim, pengasuh pondok pesantren, dan komponen umat Islam lainnya.

Ijtima' Ulama ini merupakan salah satu perwujudan fungsi dan peran MUI dalam ikhtiar mengambil berbagai putusan sebagai panduan dan pedoman bagi umat islam. Dalam Ijtima' Ulama ada tiga bagian yang dibahas.

Pertama, masalah strategis kebangsaan (masail asasiyah wathaniyab). Kedua, masalah fiqih dan hukum islam tematik kontemporer (masail fiqhiyyah mu'ashirah). Ketiga, masalah-masalah hukum dan perundang-undangan (masail qanuniyah).

"Berbagai putusan yang akan dihasilkan dalam forum permusyawaratan ulama, zuama, dan cendikiawan muslim ini insya Allah akan mampu menjawab berbagai permasalahan keumatan dan kebangsaan secara objektif, cerdas, dan adil," katanya, Senin (8/6).

Ia berharap fatwa-fatwa yang dihasilkan dapat mencerahkan sesuai fungsi agama dan dakwah. "Diharapkan fatwa yang dihasilkan nanti mencerahkan membimbing dan berdampak pada perbaikan agama dan umat Islam,"  kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement