Kamis 04 Jun 2015 08:01 WIB

Muslim India Protes Siswa Muslim Dipaksa Ikut International Yoga Day

Senam Yoga.
Foto: Reuters/Francois Lenoir
Senam Yoga.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Komunitas Muslim di India memprotes keputusan pemerintah bagi sekolah-sekolah di India untuk melakukan yoga serentak pada peringatan International Yoga Day, 21 Juni mendatang.

Lantaran dalam gerakan yoga tersebut ada sesi Surya Namaskar atau menyembah Dewa Matahari.

“Hal itu bertentangan dengan konsep dalam Islam yang monotheis. Saya rasa ini hal yang salah untuk memaksakannya pada murid-murid Muslim juga,” cetus ketua bidang pendidikan Jamat- e-Islami Hind Mohammed Zahoor Ahmed, dilansir the Indian Express, Rabu (3/6).

Ia memaparkan, dalam ritual Yoga ada sesi Surya Namaskar untuk mengucap syukur pada Dewa Matahari. Tentu saja, urai Ahmed, siswa Muslim tak nyaman melakukannya.

“Partisipasi siswa Muslim seharusnya tak wajib,” ujarnya.

Status International Day of Yoga  yang ditetapkan oleh PBB sejak Desember 2014 lalu ini juga dimaklumi oleh Presiden Organisasi Siswa Muslim Mumbai Mohammed Salman. Sehingga, ia meminta ada sebuah syarat khusus jika pemerintah ingin melibatkan siswa Muslim dalam kegiatan internasional tersebut.

“Kita tak keberatan jika mereka sifatnya hanya membantu kegiatan  tersebut sewajarnya, tanpa paksaan. Bagaimanapun, keharusan menjalani ritual tadi bisa merusak harmoni dan kedamaian umat beragama,” paparnya.

All-India Majlis-e-Ittehad-ul Muslimeen (MLA) Byculla Waris Pathan juga menyatakan hal serupa. Menurutnya, kebijakan tersebut termasuk inkonstitusional.

“Menurutku, kebijakan tersebut untuk mempromosikan cara agama Hindu dengan inkonstitusional. Lain kasus dengan seorang siswi Muslim yang berhasil memenangkan kompetisi membaca kitab Bhagawad Gita, kami tak mempermasalahkan karena itu atas inisiatif pribadinya,” cetus Pathan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement