Jumat 17 May 2019 21:21 WIB

Al-Karaji Mumpuni dalam Manajemen Air

Dalam kitabnya, Inbat al-MIyah al-Khafiah, al-Karaji jelaskan teknik pengelolaan air.

Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.
Foto: Photobucket.com/ca
Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak hanya piawai di ranah matematika, al-Karaji juga seorang insinyur yang mumpuni, terutama dalam hal manajemen air sekaligus menciptakan mesin air.

Munculnya kota-kota seperti Baghdad, Kairo, Cordoba, Damaskus, Fez dan Marakech membutuhkan metode pengelolaan air yang canggih. Sebagai seorang insinyur sekaligus pakar matematika, al-Karaji seperti termaktub dalam Inbat al-Miyah al-Khafiya yang ditulis pada tahun 1000 di Irak atau Iran, menjelaskan tentang teknik pengelolaan air bawah tanah.

Baca Juga

Buku ini adalah risalah teknis yang memberi penjelasan rinci tentang pembangunan saluran air dan aneka perangkatnya, juga tata cara pembersihan dan pemeliharaannya. Sebelum karya al-Karaji muncul, sebenarnya ilmuwan Muslim lainnya, Ibnu Sina (980-1037), telah menjelaskan dalam bukunya, Risalah fi al-Ulum Aqsam al-Aqliya, tentang prinsip hidrolik.

al-Karaji mampu mengintegrasikan, mengadaptasi, dan memperbaiki teknik irigasi dan sistem distribusi air. Sejak awal abad kedelapan, peradaban Islam memang telah menguasai teknologi mesin air. Penguasaan di bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana air bersih, pengendalian gerakan air, serta berbagai penemuan di bidang hidrologi.

Mohammed Abattouy dalam karyanya, Muhammad al-Karaji: A Mathematician Engineer from the Early 11th Century, secara gamblang mengungkapkan semua pencapaian al-Karaji. Menurut Abattouy, pengusaan teknologi mesin air di dunia Islam telah melahirkan revolusi pertanian yang berbasis pada penguasaan di bidang hidrologi.

Al-Karaji bukanlah satu-satunya ilmuwan Muslim yang berbakat di bidang teknik. Beberapa ilmuwan Muslim mempunyai minat yang sama, antara lain, al-Farghani (wafat 860), Thabit bin Qurra (wafat 901), al-Kuhi (wafat 1000), dan beberapa nama lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement