Ahad 25 Nov 2018 09:10 WIB

Doa Rasulullah di Thaif

Rasul SAW pergi ke Kota Thaif, setelah meninggalnya paman beliau, Abu Thalib.

Rasulullah
Foto: Pixabay
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Thaif, dahulu bernama Wajj, sebuah lembah negeri Tsaqif yang terletak di sebelah tenggara Makkah al-Mukarramah dan berjarak sekitar 99 kilometer.

Menurut Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Hadis, kota ini memiliki persawahan, perkebunan kurma, anggur, dan beraneka ragam buah-buahan. Di kota ini juga mengalir sungai-sungai, lembah-lembah yang melandai ke arah Tabalah. Ia terletak di Pegunungan Unung Gharwan. Mayoritas penduduknya adalah Bani Tsaqif, Bani Himyar, dan kaum Quraisy.

Terdapat sebuah riwayat menarik berkenaan dengan Kota Thaif ini. Diriwayatkan dalam sebuah hadis, Rasul SAW pergi ke Kota Thaif, setelah meninggalnya paman beliau, Abu Thalib. Dengan meninggalnya Abu Thalib, maka kekejaman dan caci maki semakin kencang disuarakan oeng-orang Quraisy kepada Rasul SAW.

Ketika itu, Rasul berencana melakukan dakwah kepada penduduk Thaif, yakni keturunan Bani Tsaqif. Dengan jumlah penduduk yang banyak, Rasul SAW berharap, kedudukan umat Islam semakin kuat di Makkah dan bisa menghilangkan gangguan dari kafir Quraisy. Namun sebaliknya, sambutan yang diterima malah menyakitkan hati yang menyaksikannya.

Awalnya Rasul SAW berbicara dengan tiga orang pimpinan kabilah dan mengajak mereka untuk memeluk Islam. Namun, ajakan itu dibalas dengan cacian dan makian. Bahkan, di antara mereka tak percaya bila Muhammad SAW adalah utusan Allah.

Orang pertama berkata, ''Oh kamukah yang dipilih oleh tuhan untuk menajadi nabi-Nya?''

Yang kedua mengatakan, ''Apakah tidak lagikah ada orang yang lebih pantas dipilih untuk menjadi nabi selain dirimu?''

Yang ketiga berkata, ''Saya tidak mau berbicara dengan kamu, karena jika memang kamu benar-benar nabi seperti yang kamu akui, dan kemudian aku menolakmu, tentu akan bisa mendatangkan bencana. Dan jika kamu berbohong, maka tiada gunanya berbicara dengan-Mu.''

 

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement