Rabu 29 Aug 2018 08:32 WIB

Khutbah Indah Sarat Hikmah dari Baginda Rasul

Semasa hidupnya, Rasulullah menyampaikan, khutbah- khutbah singkat kepada para sahaba

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto: wikipedia
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada kalam yang lebih indah dan layak didengarkan selain Alquran bagi umat Islam, kecuali perkataan dan nasihat-nasihat Rasulullah SAW. Perkataan yang lantas disebut hadis-hadis Rasul itu sekalipun pendek, ringkas, tetapi sangat padat dan sarat makna.

Dalam banyak kesempatan, semasa hidupnya, Rasulullah menyampaikan, khutbah- khutbah singkat kepada para sahabat. Sayangnya memang, sepengetahuan penulis, belum ditemukan karya yang secara khusus mengumpulkan ceramah-ceramah Rasulullah yang beserakan di berbagai referensi induk hadis ataupun sejarah. Kitab yang ditulis Syekh Muhammad Khalil al-Khathib ini tentu menjadi entri penting dan sangat monumental dalam upaya menutupi kekosongan tersebut.

Oleh si pegarang kitab, karyanya tersebut diberi tajuk Ithaf al-Anam bi Khuthab Rasul al-Islam. Syekh al-Khathib mengklasifikasikan 574 khutbah yang berhasil dia kumpulkan itu ke dalam 16 bab berbeda. Dia memulakan bab pertama dengan memaparkan 66 ceramah Rasul seputar jihad.

Baca Juga: Pesan Terakhir Jelang Ajal Menjemput

 

Dan, pada pamung as bab, Syekh al-Khathib mengumpulkan 10 pesan Rasul pada masa-masa akhir hayatnya.Untuk lebih memudahkan pembaca melacak asal nukilan ceramah-ceramah, Syekh al-Khathib menyertakan kutipan referensi di tiap penggalan khutbah. Namun sayangnya, kitab ini tidak menyertakan keterangan waktu dan tempat yang melatarbelakangi penyampai an khutbah-khutbah penuh makna itu.

Lantas kemudian, apa khutbah pertama yang pernah disampaikan Rasulullah? Dalam kitab Marasil Abu Dawuddan empat kitab Sunah yang diriwayat Ibn Syi hab az-Zuhri, disebutkan, hadis pertama yang disampaikan Rasul, yaitu adalah sebagai berikut:

Alhamdulillah, kami memuji, meminta pertolongan, memohon ampunan, dan meminta perlindungan kepada-Mu dari keburukan jiwa kami. Barang siapa yang diberikan petunjuk Allah SWT niscaya tak akan ada perkara yang menyesatkannya, dan barang siapa yang telah disesatkan Allah pasti tak akan ada pembimbing baginya.

Kami bersaksi tiada tuhan Selain Allah dan kami bersaksi Muhammad adalah hamba dan Rasul- Nya. Dia mengutusnya dengan kebenaran, sebagai penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan tentang kiamat. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, dia telah sadar. Dan siapa yang bermaksiat kepada keduanya, dia telah membangkang. Kita berdoa Tuhan menjadikan kita golongan yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mencari jalan keridhaan-Nya dan menjauhi jalan kebencian. Sesungguhnya kita berasal dari-Nya dan akan kembali pula kepada-Nya.

Dalam kebanyakan khutbah yang Rasul sampaikan, ada sejumlah penggalan favorit yang kerap diucapkan. Masih mengutip Marasil Abu Dawuddari riwayat Ibnu Syihab az-Zuhri, di antara kutipan pesan yang sering disampaikan Rasul ialah: Tiap apa yang akan datang, sudah dekat. Dan tidak akan menjauh apa yang akan datang itu. Allah tidak akan menyegerakan karena permintaan seseorang.

Dia tidak akan meremehkan urusan manusia.Apa yang Allah kehendaki, bukan yang dikehendaki manusia. Allah menginginkan perkara tertentu, dan manusia juga menginginkan suatu perkara. Apa yang Allah kehendaki akan terjadi meski manusia membencinya. Tidak ada yang menjauhkan apa yang dekat, dan tidak ada yang mendekatkan apa yang masih jauh.Tidak ada perkara apa pun, tanpa seizin Allah.

Syekh al-Khathib juga memaparkan khutbah pertama Rasulullah yang disampaikan di hadapan penduduk Makkah. Khutbah tersebut sebagai berikut:

"Putra daerah tidak akan pernah pernah mendustai warganya. Demi Allah jika aku mendustai manusia semua, aku tidak akan pernah mendustai kalian. Jika aku tipu manusia semua, aku tidak akan tipu kalian. Demi Allah yang tidak ada tuhan selain Dia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian secara khusus, dan kepada manusia seluruhnya. Demi Allah kalian niscaya mati sebagaimana kalian berbaring tidur, dan niscaya kalian akan dibangkitkan sebagaimana kalian bangun tidur, kalian akan dihisab atas amal kalian, dan akan dibalas kebaikan dengan kebaikan, dan keburukan dengan keburukan pula berupa surga selamanya atau neraka selamanya.

Terdengar sayup suara hadirin yang datang, saling bersahutan mengomentari orasi itu. Kecuali suara lantang dari Abu Lahab. Paman Rasulullah itu berkata, "Tangkap dia (Muhammad) sebelum penduduk Arab berkumpul kepadanya jika kalian biarkan kalian akan terhindar, dan jika kalian mencegahnya, kalian akan dibunuh. Lalu, Abu Thalib menyanggah, Demi Allah jika kalian mencegahnya, kami akan tetap di sini. Kemudian, akhirnya hadirin membubarkan diri.

Selanjutnya, terkait pesan-pesan tentang jihad, banyak sekali Rasul menanamkan spirit keimanan dan tawakkal kepada Allah di medan perang. Seperti ketika Perang Badar, Uhud, saat Perang Khaibar, Perang Mu'tah, dan peristiwa- peristiwa penting lainnya, termasuk saat peristiwa penaklukkan Makkah. Dia antara khutbah umum yang disampaikan Rasul di medan pertempuran seperti diriwayatkan dari Ibrahim Abduh bin Abi Auwfa.

Syekh al-Khatib menuliskan, Rasulullah SAW ketika berhadapan dengan musuh, dia menunggu hingga matahari tergelincir kemudian berceramah membangkitkan gelora dan semangat berjihad:

Wahai manusia, jangan sesekali mengharapkan bertemu musuh, mintalah kepada Allah kesehatan, jika kalian berhadapan dengan musuh, bersabarlah. Ketahuilah surga itu di bawah naungan pedang.Selan beberapa waktu, Rasul kembali bertitah sembari berdoa,"Ya Allah yang menurunkan Alquran, pemindah awan, penghancur sekutu, kalahkanlah mereka, dan berikanlah kami kemenangan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement