Rabu 09 Jan 2019 06:06 WIB

Doa Rasulullah untuk Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman selalu berdiri terdepan menyumbangkan harta.

Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir
Foto: saharamet.org
Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dia adalah satu dari delapan orang pertama yang memeluk Islam. Dia adalah satu dari sepuluh orang (al-asyaratul mubasyirin) yang dipastikan memasuki surga. Pria ini adalah satu dari enam orang yang dipilih oleh Umar bin Khatab mem bentuk dewan syura untuk memilih khalifah setelah kematiannya.

Sebelum memeluk Islam orang mengenalnya sebagai Abu Amar. Tapi saat dia menerima Islam, Rasulullah memanggilnya Abdurrahman (hamba Allah yang pemurah). Abdurrahman menjadi seorang Muslim sebelum Nabi me masuki rumah al-Arqam. Dia menerima Islam dua hari setelah Abu Bakar ber syahadat.

Abdurrahman tidak luput dari kekejian perlakuan Quraisy. Dia menanggung ujian ini dengan ketabahan dan keteguhan mengimani tauhid. Saat mereka terpaksa meninggalkan Mak kah karena terus menerus mendapatkan penganiayaan, Abdurrahman ikut ber hijrah. Dia kembali ke Makkah saat dikabarkan bahwa kondisi hidup umat Islam membaik. Namun kabar ini ter nyata palsu, sehingga dia pergi lagi ke Abyssinia.

Hijrah keduanya dilakukan bersama Rasulullah ke Madinah. Segera setelah tiba di Madinah, Nabi dengan cara yang unik menghubungkan kaum Muhajirin dan orang Ansar. Mereka mem bentuk ikatan persaudaraan dan di maksudkan untuk memperkuat ikat an sosial dan meringankan kesulitan Muhajirin.

Abdurrahman dipersaudarakan dengan Sad bin Arrabi'ah. Arrabi'ah sangat senang bersaudara dengan Abdurrahman, sampai-sampai dia ingin membagi harta kekayaan dan salah satu istrinya untuk dia. Tetapi Abdurrahman menolaknya. Dia hanya minta ditunjukkan tempat biasa orang melakukan jual beli.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement